POSMETRO. ID | PALI - Kebocoran minyak dari pipa milik PT Medco E&P di Desa Talang Akar, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI, menyebabkan pencemaran lingkungan yang meluas hingga ke sungai berjarak sekitar 8 kilometer. Peristiwa yang diduga akibat vandalisme ini menuai kritik tajam karena lambannya penanganan oleh pihak perusahaan.
Seorang warga setempat mengungkapkan bahwa kebocoran diketahui sejak pagi, namun respons yang terlambat membuat minyak terus mengalir hingga mencemari wilayah sekitar, termasuk sungai.
“Kalau cepat ditangani, mungkin tidak sampai sejauh ini dampaknya,” ujar warga yang enggan disebutkan namanya.
Situasi semakin memburuk pada sore hari dengan terjadinya ledakan di lokasi kebocoran. Warga melaporkan mendengar dentuman keras sebelum api dan asap hitam membubung tinggi dari area pipa minyak.
Ketua Kawal Wahana Lingkungan Indonesia (KAWALI) Sumsel, Chandra Anugrah, menyatakan bahwa insiden ini menunjukkan ketidaksiapan PT Medco dalam menangani situasi darurat.
“Dampaknya sangat luas. Bahkan sungai yang berjarak jauh ikut tercemar. Rehabilitasi wilayah ini akan memakan waktu lama, dan lahan yang tercemar mungkin tak bisa dimanfaatkan lagi oleh warga,” tegasnya.
Chandra juga mendesak PT Medco dan SKK Migas untuk bertanggung jawab penuh atas pencemaran dan kebakaran yang berisiko membahayakan warga. Ia menambahkan bahwa insiden ini harus menjadi pelajaran bagi industri migas untuk meningkatkan pengawasan dan kesiapsiagaan menghadapi risiko operasional.
Saat dikonfirmasi, Humas PT Medco, Dito, menyatakan belum bisa memberikan penjelasan resmi terkait insiden tersebut. “Saya ada statement yang masih direview ya Pak. Nanti akan kami update,” ujar Dito melalui pesan whatsapp, Jumat (24/1/2025).
Pencemaran ini tidak hanya menimbulkan kerugian ekologis, tetapi juga ancaman bagi keselamatan dan mata pencaharian warga di sekitar lokasi kejadian. Warga dan pemerhati lingkungan berharap tindakan tegas dan cepat dari pihak terkait untuk mengatasi dampak insiden ini.
Editor Tim redaksi