POSMETRO.ID | PRABUMULIH – Di tengah hiruk-pikuk peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, ada momen yang tak kalah bermakna di Kilang Ekstraksi PT Perta Samtan Gas Kota Prabumulih. Bukan lomba tarik tambang atau panjat pinang, apalagi turnamen sepak bola, melainkan sebuah aksi kemanusiaan yakni Donor Darah.
Rabu itu, suasana berbeda terasa di lingkungan perusahaan. Meja-meja donor tertata rapi, tenaga medis dari Palang Merah Indonesia dan Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD Prabumulih bersiap menyambut para pendonor. Satu per satu karyawan, dengan wajah tenang namun penuh semangat, mengambil giliran menyumbangkan darahnya.
dr. Lazuardi dari UTD RSUD Prabumulih mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada perusahaan yang secara rutin menggelar donor darah, apalagi ini merupakan yang kedua di tahun 2025 setelah Januari lalu.
“Kebutuhan darah di Prabumulih sangat tinggi, sekitar 450 kantong per bulan. Kami harus memenuhi permintaan dari RS Pertamina, RS Fadilah, RS Bunda, RSUD, hingga klinik bersalin. Kegiatan rutin seperti ini sangat membantu,” jelasnya disela-sela pengambilan darah.
Operation Manager PT Perta Samtan Gas, Rico Van Hendrix, menegaskan bahwa donor darah sudah menjadi program tahunan PT Perta Samtan Gas.
“Kami berharap sumbangsih ini bermanfaat bagi kemanusiaan. Bukan hanya sekadar program, tapi menjadi budaya perusahaan untuk terus peduli,” ujarnya.
Senada, External Relation PT Perta Samtan Gas, Harry Maradona, menyampaikan rasa syukur atas hasil yang terkumpul.
“Alhamdulillah, kali ini terkumpul 37 kantong darah dari karyawan. Semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan di Prabumulih. Kami akan terus mendukung kegiatan kemanusiaan, baik melibatkan karyawan langsung maupun melalui kolaborasi dengan pihak lain,” katanya.
Dalam penghitungan matematika, 37 mungkin hanyalah angka. Namun bagi pasien yang sedang berjuang di rumah sakit, setiap kantong darah adalah harapan hidup. Dan di hari kemerdekaan RI ke 80 Tahun, PT Perta Samtan Gas membuktikan bahwa merdeka juga berarti bebas dari rasa enggan untuk berbagi.
"Di tengah semangat merah putih, tetes demi tetes darah yang mengalir dari jarum suntik menjadi simbol kepedulian, persatuan, dan kemanusiaan. Sebuah persembahan kecil, namun nilainya tak ternilai bagi kehidupan orang lain"kata Riok wartawan Senior dengan puitis kala melakukan liputan*Jun M