.jpeg)
POSMETRO.ID | GELUMBANG - Masyarakat sekitar wilayah desa tambangan kelekar kecewa kondisi listrik yang hidup mati tak menentu jika menjelang sore hari. Aktifitas warga terganggu dan mengakibatkan peralatan elektronik mengalami kerusakan.
Saputra, salah satu warga yang terkena dampak dari padamnya lampu yang tidak tahu kejelasannya mengaku sangat dirugikan dengan keadaan pemadaman tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Selain Saputra, warga lainnya pengelola usaha UMKM yang menggantungkan kegiatannya ke PLN seperti peralatan listrik terpaksa kebingungan saat aktifitas produksi sedang berlangsung dan tiba-tiba mati lampu. Beberapa adonan kue untuk diolah mau tak mau harus mengeluarkan kos atau biaya tambahan menghidupkan genset untuk meneruskan produksi.
"Terpaksa harus keluar modal lagi om. Beli bensin untuk menghidupkan genset" ujar Ratna salah satu pengrajin kue rumahan di kawasan Gelumbang.
Hal senada juga disampaikan oleh Ilham. Ia sangat menyesalkan kejadian pemadaman listrik tak jelas seperti sore tadi. Terlebih ini sudah memasuki bulan ramadan.
"Ngapolah mang lampu nih sering nian mati hidup lah nak tigo kali hari ini bae matinyo dak tahu oleh apo, tapi yang jelas apo lagi lah nak puaso pada saat bebuko ado bae kadang lampu mati," ujarnya dengan penelanan logat khas daerah, Senin (20/03/22).
Tak hanya saputra yang mengeluhkan lampu yang hidup mati hari ini. Netizen pun rama-ramai membuat status baik di media sosial mempertanyakan hidup mati lampu yang sudah hampir tiga kali.
Awak media posmetro pun mengkonfirmasi salah satu pihak PLN yang bernama Helmi.
Helmi mengatakan lagi ada gangguan dan lagi dalam pemeriksaan petugas. Helmi juga mengatakan bahwa beliau sudah pindah tugas dan tidak lagi tugas di kota prabumulih.
.jpeg "Dinamika Politik Prabumulih: Antara Pengusaha, Birokrat, dan Politisi")
