POSMETRO.ID | PALEMBANG – Masyarakat Prabumulih Anti Korupsi kembali menyoroti penanganan dugaan kasus korupsi di tubuh PMI Kota Prabumulih. Mereka menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan, kemarin, dengan membawa sejumlah tuntutan.
Aksi yang dikoordinatori Mukri dan Dedi itu diterima langsung oleh Vani dari Kasipenkum Kejati Sumsel. Dalam tanggapannya, Vani menyebutkan bahwa aspirasi tersebut akan disampaikan kepada pimpinan serta dikoordinasikan dengan Kejari Prabumulih.
Dalam orasinya, Mukri menegaskan desakan agar Kejati segera membentuk tim investigasi khusus. “Kami meminta Kejati turun tangan untuk menyelidiki laporan dugaan korupsi di PMI Prabumulih serta mengungkap siapa saja yang terlibat,” ujarnya.
Selain itu, massa juga menuntut Kejati memanggil dan memeriksa Ketua serta anggota PMI yang diduga terlibat. “Kejati harus berani memanggil, memeriksa, hingga menangkap para tersangka, tanpa pandang bulu,” tambah Mukri.
Koordinator aksi lainnya, Dedi, juga menegaskan bahwa Kejati harus memastikan proses hukum berjalan adil dan transparan. “Kami ingin pengusutan ini benar-benar terbuka agar masyarakat bisa memantau perkembangannya,” tegasnya.
Ditempat terpisah, Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejaksaan Negeri Kota Prabumulih Syafe'i, SH belum bisa memberikan tanggapan terkait aksi demo warga yang menuntut Kejati Sumsel segera menetapkan tersangka kasus dugaan Korupsi PMI Kota Prabumulih.
Syafe'i yang dikonfirmasi POSMETRO.ID Melalui pesan WhatsApp meminta untuk menghubungi langsung Kasi Intel kejari Prabumulih. "Walaikumsalam. Berkenan kontak kasi Intel dulu iya mas" bunyi pesan Syafei yang diterima POSMETRO.
Sementara itu, Kasi Intel Kejari Prabumulih Aji Martha, SH yang berhasil dihubungi wartawan mengaku pihaknya masih menunggu jadwal untuk ekspose dengan Kepala Kejaksaan Tinggi Sumsel.
"Tim penyidik pidsus Kejari Prabumulih masih menunggu jadwal untuk ekspose dgn kepala kejaksaan tinggi sumatera selatan. Maaf belum bisa memutuskan kapan jadwal penetapan karna masih menunggu ekspose dulu di Kejati" pungkasnya.
