masukkan script iklan disini
PRABUMULIH, PP -Sebanyak 8 anggota DPRD Sumsel, Dapil IV Prabumulih-Muara Enim, Selasa (26/3) melakukan kunjungan kerja (reses) tahap pertama di kota Prabumulih, untuk menyerap aspirasi warga masyarakat Prabumulih.
Mereka yang hadir yakni DR Abadi B Darmo SH MH MM (Partai Golkar), HM Giri Ramanda SE MM (PDIP), Ir Aswandi Asseggaf Serampoe (PDIP), Arwandi Deni SH (Partai Gerindra), H Rizal Kenedy SH MM (PPP), Saifurrahman SPdi MPdi (PKS), H Medi Basri SSos (Partai Golkar), dan Ir H Ahmad Yani MM (Partai Demokrat). Kedatngan wakil rakyat ini, langsung disambut wakil walikota Prabumulih, Ir Ridho Yahya MM dan warga Cambai.
"Melalui kunjungan ini, kita tidak hanya menyerap aspirasi dari warga tetapi juga pemerintah setempat dalam hal ini Pemkot Prabumulih," ungkap Ketua Kordinator, Abadi B Darmo.
Abadi menambahkan, pihaknya juga memiliki dana aspirasi, yang bisa diberikan untuk membantu aspirasi yang diusulkan oleh masyarakat. "Sekitar Rp 5 Miliar, dana aspirasi yang kita miliki dari masing-masing anggota DPRD Sumsel, Dapil IV Prabumulih-Muara Enim," katanya.
Diketahui dari reses ini, Pemkot Prabumulih menyampaikan 7 poin penting, sebagai masukan kepada wakil rakyat tersebut. Diantaranya, soalnya sinyal pembangunan jembatan Payuputat yang menghubungkan 2 Kabupaten dan 1 kota, gas kota yang akan dikelola PT Petro Prabu, pengembangan PDAM Tirta Prabujaya, mobil angkutan batubara yang akan melintas kembali, jalan lingkar timur, dana kesehatan, dan dana aspirasi.
Menurut wakil walikota Prabumulih, Ir Ridho Yahya MM mengatakan dengan tegas didepan perwakilan Anggota DPRD Sumsel, Dapil IV Prabumulih-Muara Enim, pihaknya menolak adanya isu akan beroperasinya kembali di mobil angkutan batubara di jalan umum, kemarin (26/3).
"Kita minta menjadi perhatian pak, agar mendukung supaya mobil angkutan batubara tidak kembali lagi melintas di jalan umum khususnya kota Prabumulih. Karena sangat merugikan dan meresahkan masyarakat," ungkapnya.
Pihaknya sendiri, tidak mempermasalah mobil tersebut beroperasi kembali. Asalkan tidak melalui jalan umum, melainkan jalan khusus yang telah dibangun. "Boleh-boleh saja beroperasi kembali, tapi harus lewat jalan khusus bukan jalan kita," katanya.
Apalagi, kata Ridho, selain angkutan batubara warga juga telah resah terhadap keberadaan angkutan kayu yang melintas di kota ini. "Bukan hanya batubara yang meresahkan, akan tetapi saat ini angkutan kayu juga telah meresahkan," jelasnya.
Terkait masukan itu, salah satu anggota DPRD Sumsel, Dapil IV Prabumulih-Sumsel, H Rizal Kenedy SH mengatakan hingga saat ini pihaknya tengah menyusun Perda terkait pelarangan angkutan batubara melintas di jalan umum.
"Perda saat ini, tengah dilakukan penyusuna dan tengah dibahas. Agar mobil batubara ini dilarang melintas di jalan umum, melainkan jalan umum," bebernya.
Selanjutnya anggota DPRD Sumsel Dapil IV Prabumulih-Muara Enim kemudian mengunjungi Kecamatan Cambai. Dalam kunjungan itu mereka diminta warga untuk memonitor harga karet, yang masih terhitung belum stabil.
Menurut Syarifuddin, salah satu tokoh masyarakat Sindur Kecamatan Cambai meminta karet merupakan ujung tombak perekonomian dan kesejahteraan warga Cambai, yang didominasi petani karet.
"Jika harga karet stabil, maka masyarakat sini akan sejahtera perekonomiannya. Makanya kita minta wakil rakyat ini, untuk memonitornya," ungkapnya.
Selain harga karet, Syarifuddin yang mewakili warga Kecamatan Cambai juga meminta pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur berupa jalanan, gedung sekolah yang ada di Kecamatan Cambai.
"Contohnya jalan ke Desa Pangkul, yang kondisinya sudah rusak parah. Padahal disana ada bumi perkemahan milik Pemkot Prabumulih," jelasnya, sambil juga mengusulkan penambahan lokal sekolah di salah satu SD di Pangkul.
Sementara itu, Camat Cambai, Dafiz SH MSi didamping Sekcam, Hajar Agusmal SSTP MSi meminta masyarakatnya menyampaikan aspirasinya secara langsung dalam pertemuan tersebut kepada Anggota DPRD yang melakukan reses tersebut. "Silakan sampaikan aspirasinya secara langsung, agar bisa ditindak lanjuti para wakil rakyat ini," ungkapnya.
Kordinator Anggota DPRD Sumsel, DR Abadi B Darmo SH MH MM didampingi Rizal Kennedy SH MM menyebutkan pihaknya akan berupaya menyerap aspirasi rakyat tersebut.
"Masalah harga karet, ketimbang beberapa tahun silam. Harga karet terbilang cukup tinggi, makanya perekonomian dan kesejahteraan saat ini cukup meningkat," ujarnya.
Nah, soal pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur jalan, mesjid dan sekolah, pihaknya bisa memberikan bantuan secara langsung dari dana aspirasi yang dimiliki dari masing-masing anggota.
"Dari dana aspirasi kita, bisa memberikan bantuan secara langsung secara pantungan antar anggota," tandasnya. bmg
Mereka yang hadir yakni DR Abadi B Darmo SH MH MM (Partai Golkar), HM Giri Ramanda SE MM (PDIP), Ir Aswandi Asseggaf Serampoe (PDIP), Arwandi Deni SH (Partai Gerindra), H Rizal Kenedy SH MM (PPP), Saifurrahman SPdi MPdi (PKS), H Medi Basri SSos (Partai Golkar), dan Ir H Ahmad Yani MM (Partai Demokrat). Kedatngan wakil rakyat ini, langsung disambut wakil walikota Prabumulih, Ir Ridho Yahya MM dan warga Cambai.
"Melalui kunjungan ini, kita tidak hanya menyerap aspirasi dari warga tetapi juga pemerintah setempat dalam hal ini Pemkot Prabumulih," ungkap Ketua Kordinator, Abadi B Darmo.
Abadi menambahkan, pihaknya juga memiliki dana aspirasi, yang bisa diberikan untuk membantu aspirasi yang diusulkan oleh masyarakat. "Sekitar Rp 5 Miliar, dana aspirasi yang kita miliki dari masing-masing anggota DPRD Sumsel, Dapil IV Prabumulih-Muara Enim," katanya.
Diketahui dari reses ini, Pemkot Prabumulih menyampaikan 7 poin penting, sebagai masukan kepada wakil rakyat tersebut. Diantaranya, soalnya sinyal pembangunan jembatan Payuputat yang menghubungkan 2 Kabupaten dan 1 kota, gas kota yang akan dikelola PT Petro Prabu, pengembangan PDAM Tirta Prabujaya, mobil angkutan batubara yang akan melintas kembali, jalan lingkar timur, dana kesehatan, dan dana aspirasi.
Menurut wakil walikota Prabumulih, Ir Ridho Yahya MM mengatakan dengan tegas didepan perwakilan Anggota DPRD Sumsel, Dapil IV Prabumulih-Muara Enim, pihaknya menolak adanya isu akan beroperasinya kembali di mobil angkutan batubara di jalan umum, kemarin (26/3).
"Kita minta menjadi perhatian pak, agar mendukung supaya mobil angkutan batubara tidak kembali lagi melintas di jalan umum khususnya kota Prabumulih. Karena sangat merugikan dan meresahkan masyarakat," ungkapnya.
Pihaknya sendiri, tidak mempermasalah mobil tersebut beroperasi kembali. Asalkan tidak melalui jalan umum, melainkan jalan khusus yang telah dibangun. "Boleh-boleh saja beroperasi kembali, tapi harus lewat jalan khusus bukan jalan kita," katanya.
Apalagi, kata Ridho, selain angkutan batubara warga juga telah resah terhadap keberadaan angkutan kayu yang melintas di kota ini. "Bukan hanya batubara yang meresahkan, akan tetapi saat ini angkutan kayu juga telah meresahkan," jelasnya.
Terkait masukan itu, salah satu anggota DPRD Sumsel, Dapil IV Prabumulih-Sumsel, H Rizal Kenedy SH mengatakan hingga saat ini pihaknya tengah menyusun Perda terkait pelarangan angkutan batubara melintas di jalan umum.
"Perda saat ini, tengah dilakukan penyusuna dan tengah dibahas. Agar mobil batubara ini dilarang melintas di jalan umum, melainkan jalan umum," bebernya.
Selanjutnya anggota DPRD Sumsel Dapil IV Prabumulih-Muara Enim kemudian mengunjungi Kecamatan Cambai. Dalam kunjungan itu mereka diminta warga untuk memonitor harga karet, yang masih terhitung belum stabil.
Menurut Syarifuddin, salah satu tokoh masyarakat Sindur Kecamatan Cambai meminta karet merupakan ujung tombak perekonomian dan kesejahteraan warga Cambai, yang didominasi petani karet.
"Jika harga karet stabil, maka masyarakat sini akan sejahtera perekonomiannya. Makanya kita minta wakil rakyat ini, untuk memonitornya," ungkapnya.
Selain harga karet, Syarifuddin yang mewakili warga Kecamatan Cambai juga meminta pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur berupa jalanan, gedung sekolah yang ada di Kecamatan Cambai.
"Contohnya jalan ke Desa Pangkul, yang kondisinya sudah rusak parah. Padahal disana ada bumi perkemahan milik Pemkot Prabumulih," jelasnya, sambil juga mengusulkan penambahan lokal sekolah di salah satu SD di Pangkul.
Sementara itu, Camat Cambai, Dafiz SH MSi didamping Sekcam, Hajar Agusmal SSTP MSi meminta masyarakatnya menyampaikan aspirasinya secara langsung dalam pertemuan tersebut kepada Anggota DPRD yang melakukan reses tersebut. "Silakan sampaikan aspirasinya secara langsung, agar bisa ditindak lanjuti para wakil rakyat ini," ungkapnya.
Kordinator Anggota DPRD Sumsel, DR Abadi B Darmo SH MH MM didampingi Rizal Kennedy SH MM menyebutkan pihaknya akan berupaya menyerap aspirasi rakyat tersebut.
"Masalah harga karet, ketimbang beberapa tahun silam. Harga karet terbilang cukup tinggi, makanya perekonomian dan kesejahteraan saat ini cukup meningkat," ujarnya.
Nah, soal pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur jalan, mesjid dan sekolah, pihaknya bisa memberikan bantuan secara langsung dari dana aspirasi yang dimiliki dari masing-masing anggota.
"Dari dana aspirasi kita, bisa memberikan bantuan secara langsung secara pantungan antar anggota," tandasnya. bmg
