Terkait mencuatnya dugaan penyalahgunaan dana sertifikasi guru oleh petinggi dinas pendidikan, yang merupakan buntut dari pencairan dana sertifikasi yang hanya didibayarkan dua bulan saja pada triwulan ke dua oleh dinas pendidikan. Membuat Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM melalui Inspektirot melakukan penelusuran terhadap hal tersebut.
kepala Inspektorat Kota Prabumulih, Jauhar Fahri, SE Ak, dalam jumpa pers dengan sejumlah awak media mengatakan jika dugaan penyalahgunaan dana sertifikasi guru selama satu bulan itu tidak dapat dibuktikan.
Selain itu, Jauhar menegaskan pihaknya siap menghadapi tuntutan jika suatu saat terdapat sejumlah pihak yang merasa dirugikan membawa masalah tersebut kejalur hukum.
"Jika mereka yang merasa dirugikan tersebut tidak puas, silahkan datang kesini (kantor Inspektorat), akan kita jelaskan semua apa yang sebenarnya. Kalau pun nantinya sejumlah pihak yang dirugikan akan memperpanjang masalah ini kejalur hukum, kita siap menghadapi tuntutan tersebut," tegasnya.
Jauhar mengatakan jika hasil penelusuran yang diungkapkan pihaknya bukanlah sebuah opini. Melainkan fakta yang ditunjang sejumlah bukti bukti.
"Menyikapi keresahan sejumlah guru sertifikasi tersebut kita tidak main main. Bahkan ini memang Walikota langsung yang menugaskan, jadi apa yang kami ungkapkan ini ada dasarnya dan juga dilengkapi dengan sejumlah bukti bukti," ungkapnya sembari menunjukkan sejumlah bukti bukti kepada sejumlah awak media yang hadir dalam jumpa pers tersebut.(dsd)
.png "Redaksional")
