An Najmi " Malam Terhalang Rindu"

Malam gelap semakin memekat

Saat bayang harapkan hujan pandang

Tetap tak mampu sirami kering

Tak legakan dahaga rindu

Lantas bagaimana?

Burung dan kumbang juga sudah lelah terbang

Tak mampu menyampaikan pesan

Pada ujana yang tak kembang

Mata air kering

Danau-danau kering

Hanya harap hujan pada awan gelap

Bintang tak jua kabulkan mohon

Rinduku masih terbelenggu

Pada sabit yang biaskan simpul kecutmu

Prabumulih, 2015

[Magis ]

Coba pikir!

Kok bisa hatiku nyiyir

di tepi malam berkabut

Legamnya yang membatasi

Diam memaku

Oh Tuhan, riakku menetes

Tepat di pelupuk mata langit

mendung mengundang hujan

yang larut bersama kesaksian

bantal guling tertawa

jam dinding berdetak keluh

jangkrik padu suara pilu

kesunyian pun meradang

melompat ke sukma yang tertendang

aku hilang, cinta!

tertelan kegelisahan arwah penasaran

Prabumulih, 2015

Biodata:

An Najmi seorang laki-laki yang berusia 23 tahun, mengurusi blog yang berisi karya-karyanya berupa puisi.  Tinggal di Prabumulih (Sumatera Selatan). Alumni Politeknik Negeri Sriwijaya Jurusan Administrasi Niaga 2012 ini sedang aktif di Community Pena Terbang (COMPETER) Sebuah komunitas yang berfokus pada kecintaan terhadap sastra Puisi. Puisinya pernah dimuat di DETAK PEKANBARU, Sayap Kata, Koran Metro Riau, Harian Tribun Sumsel, Xpresi Riau Pos, Posmetro Prabu dan Sastra Mata Benua Banjarmasin. Selalu berkeinginan belajar dan menginspirasi pembaca dan penyair agar selalu menjadi orang yang berguna bagi orang lain. Membahagiakan orang lain. Semoga niat suci dibalas kebaikan.  Aamiin.