Dialog
Rindu
[Ella
Faurine]
Sayang, aku tersudut galau
di muka jaring rindu
Bukankah kita sudah bertemu?
Mengapa? rindumu kian menggebu-gebu
Sayang, karena pertemuan hanya
sekedar tatap
Sedangkan yang kuingin adalah
pelukan
Bukankah aku telah mengerat di
matamu?
Pada lepas binar cahaya berpeluh
cinta
Tidak sayang, peluklah hatiku
Hingga aku tak mampu melepas diri
Pasrah di hikmat cintamu
Prabumulih, 08 September 2015
Permainan
Rindu
[Ella
Faurine]
Bagaimana aku harus ungkapkan rindu
menggebu?
Lewat lagu ‘kah?
atau lewat foto-foto mesra yang
kubagi untukmu?
Tidak, tidak,
Aku harus bertemu kamu!
Mengatakan; kalau ada yang berontak
di dadaku
Sejenis serangga yang harus kubagi
padamu
Lalu aku datang sebagai hero.
Padahal akulah serangga itu,
Ya, ya,
Kau akan dengan senang berbagi
manismu
berwujud rindu pada kaldu yang
membumbui
dan aku menang!
Prabumulih, 2015
Rona
Candu
[Ella
Faurine]
Tak ada yang mampu membuat candu
Kecuali dirimu, sayang.
Hadir di gurat canda, sambut tawa
Aku terpesona,
Pada seikat kata terangkai indah, “I Love You”
Ah,
itulah dirimu
Membuatku senyam-senyum gila
Pada tipu daya rasa
Sungguh, tumbuh asmara
Langit memerah jambu
Pancarkan rona di kalbu
Hatiku semeringah
Tengger nyaman di dahan cinta
Prabumulih, 2015
Biodata: Ella Faurine, Aktif di
Community Pena Terbang SUMSEL (COMPETER), Karyanya pernah dimuat di Posmetro
Prabu juga termuat di Antologi Puisi Perempuan Menolak Korupsi 5.