Shinta pada dahan mati
Shinta, sang rembulan yang tak pernah
terpapar sinar mentari
Sayup wajahnya penuh sunyi tak terisi
Shinta seorang gadis yang menanti-nanti
datangnya rama
Keluh kesah tak terbendung lagi dalam
hatinya
Dengan
sejuta kisah pilunya, ia menyimpan luka tanpa nestapa
Hidup yang ia rasa bak permaian puzzle yang
tak di sukainya
Aahhh, shinta carut marut dengan masalalu
yang berkelu
Penyesalan tentang rama yang tak kunjung
tiba
Masih tersayup terdengar kabar burung dari
seberang sana
Ia menunggu dalam penantian dengan
pengharapan pada dahan yang mati
Kabar negeri seberang
Datang sebuah berita, kabar yang tak sedap
di telinga
Shinta menunggu dengan penuh harap dan
gelisa
Bak bait-bait kata yang tak bersuara
Awan mendung hari itu, secangkir kopi tak
menghangatkan sedikitpun rasa sunyi ini
Bak awan yang enggan bersedih lagi
Senyum mekar melengkung di bibir gadis ayu
ini
Ah, malang seklai nasib shinta
Rama telah bertuan, berlabuh pada
shinta-shinta di seberang sana
Apa yang ia terima untuk penantian
panjangnnya
Selain muram dan kecewa
Profil Penulis: Nilawati, gadis manis kelahiran 1 oktober 1994,
menyenangkan tatkala berbagi dan meluapkan isi hati, dan menulis adalah
inspirasi.