Pada
Malam
Pada selapis malam
Bernama pekat
Jelaga purnama
Nyalakan nyala tanpa sekat
Embuskan angin tak bernama
Gerimis asap
Putih membayang
Mimpimimpi harap
Hujan menghilang
Pada malam
Kuingin segelas bening
Air tawar
Yang jadikan hening
Sebagai penawar
Karya Mulia, 2015
Renungan
Bulan
Embuslah!
Embuslah sekepak angin
Yang termenung di bibir dingin
Lalu biarkan beku membatukanmu
Beriaklah!
Beriaklah segulung air
Yang sembunyi pada awan renung
Sinar langit memanggil mendung
Hatiku, Sayang
Hatiku menganak sungai
Memerah malam berdinding kelam
Memalam bintang pada bidang suram
"Tengadah saja pada bulan
pucat, cinta kita mengekal tanpa karat."
Karya Mulia, 29 Desember 2015
Bait-Bait
Waktu
Sebab di pekat malam kutemukan
hitam dengan kerlip bintang di matamu
Meski rahim-rahim awan terus
lahirkan anak hujan
Kaulah putih paling bibir yang
kurindui bersama cium tanpa tabir
Tentang hati, maukah kau bunuh saja
tungguku dalam nanti?
Karena ia hitam, merahnya tak lagi
muda, pudar bersama waktu yang menelanmu ke dalam erutnya
Dan aku, memakan tiap detiknya yang
berasa hambar
Aku terpasung
Pada rindu yang tergantung
Di tiang-tiang sengat paling palung
Karya Mulia, 26 Desember 2015
Biodata:
Magenta, adalah nama pena dari gadis
bernama asli Wiwit Estu N. Rinjani Putri. Menulis adalah salah satu hobinya
selain hujan-hujanan, membaca dan makan. Beberapa karyanya, baik puisi dan
cerpen sudah dibukukan dalam buku antologi. Gabung di Competer (Community Pena
Terbang) Palembang. Untuk menghubungi, bisa dengan meng-add fb 'Rinjani Magenta
Jannahve'