• Jelajahi

    Copyright © POSMETRO.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kriminal

    Pelaku Pemalakan Toke Karet Arlan Dibekuk Polsek Barat

    17 April 2017, April 17, 2017 WIB Last Updated 2017-04-18T15:10:50Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    PRABUMULIH, PP - Tauke Karet Kota Prabumulih Harlan (40) tak terima diperas oleh Preman di daerah Niru Muara Enim beberapa waktu lalu. warga Kelurahan Wonosari Kecamatan Prabumulih Utara, kemarin siang (15/4) sekitar pukul 12.00 WIB, mendapat telpon dari orang tak dikenal (OTD) yang mengaku warga Niru.

    OTD tersebut meminta uang jasa agar truk angkutan kayu yang sering melewati kawasan Niru bisa lewat dengan aman. Jika tidak, mobilnya akan dirusak. OTD itu lalu meminta Harlan untuk bertemu di kawasan Jalan Nasional Kelurahan Pasar II Kecamatan Prabumulih Utara, tepatnya di Bakso Mawar Jaya.

    Ketika bertemu, OTD yang belakangan diketahui bernama Rama Arman (27), warga Kampung IB Desa Tebat Agung Kecamatan Rambang Dangku, terus menekan Arlan untuk meminta uang jasa keamanan. Hingga akhirnya, Arlan pun menyerahkan uang sebesar Rp 500 ribu.

    Namun, Harlan lebih cerdik. Sebelum bertemu pelaku, dirinya terlebih dahulu melapor ke Mapolsek Prabumulih Barat. Anggota yang sudah berada di tempat pertemuan lalu meringkus pelaku yang sudah menerima uang dari korban. Pelaku pun kini diamankan di sel tahanan sementara Mapolsek Prabumulih Barat

    Kapolres Prabumulih, AKBP Andes Purwanti SE MM melalui Kapolsek Prabumulih Barat, AKP Sofyan Afandi SH membenarkan penangkapan tersebut. Modus yang digunakan pelaku untuk memeras korban yakni dengan menawarkan jasa pengamanan truk mobil angkutan barang milik yang beroperasi di sekitar kawasan tempat tinggal pelaku.

    "Pelaku kami ringkus setelah mendapat laporan dari korban. Saat ini pelaku masih kami mintai keterangan," ujarnya.

    Sofyan mengatakan pelaku bakal dijerat dengan Pasal 368 KUHPidana tentang pemerasan. "Ancaman hukumannya paling lama 9 tahun kurungan penjara," tegasnya.

    Korban pemerasan, Arlan mengatakan kejadian berawal saat dirinya menerima telepon dari pelaku. Ia dihubungi lewat telepon sebanyak tiga kali dan terus diancam pelaku agar menyerahkan uang jasa keamanan.

    "Saya diancam. Kalau tidak memberikan uang keamanan, mobil saya akan dirusak kalau lewat kampungnya. Terus, dia (pelaku,red) mengajak saya bertemu di Prabumulih," ungkapnya.

    Harlan menjelaskan pelaku tadinya meminta uang sebesar Rp 1,5 juta per bulan agar mobilnya bisa aman. Namun, dirinya hanya membawa uang sebesar Rp 500 ribu.

    "Kata pelaku, pengusaha lainnya menyetor semua dengannya. Bahkan, katanya juga dia harus menyetor uang itu ke aparat polisi. Jadi waktu saya katakan akan lapor polisi, dia malah menantang," terangnya.

    Sementara itu, pelaku Rama berkilah jika dirinya hanya meminta uang jasa perbaikan mobil kepada korban.

    "Kali bae (mobil truk) rusak di jalan parak rumah, sopirnyo kami bantu. Terus kalau mobil keno macet biso kami amanke. Men galak ngasih payo dak galak jugo dak papo," tuturnya.

    Meski menolak jika dikatakan melakukan pemerasan, namun Rama mengaku jika aksinya tersebut sudah dilakukan sebanyak 4 kali.

    "Aku dak netapke tarif pak. Terserah nak ngasih berapo. Sudah banyak yang galak ngasih duit," ucapnya.

    Uang yang didapat, sambung Rama, rencananya akan dibagi tiga dengan rekannya yang lain. Terkait pernyataan korban jika dirinya juga menyetor ke anggota polisi, Rama mengaku jika dirinya hanya bercanda. "Cuma maen-maen bae pak aku tuh. Idak nyetor idak. Duitnyo aku bagi samo kawan-kawan itulah," pungkasnya.
    Komentar

    Tampilkan

    Berita Utama