Laporan : Laili Hartati
Pengembalian berkas tersebut juga turut disambut oleh Andriansyah Fikri, mantan Wakil Walikota Prabumulih dan fungsionaris PDI Perjuangan, yang juga merupakan kandidat kuat Calon Walikota dari Partai Banteng bermoncong putih itu.
Dalam kesempatan wawancara, Om Ton kepada wartawan menyatakan bahwa dirinya bukanlah orang baru di PDI Perjuangan. Jauh sebelumnya kata Om Ton, dirinya kerap terlibat kerjasama dengan Partai besutan Magawati Soekarno Putri itu saat bersama di Parlemen Kota Prabumulih.
"Sama halnya dengan calon Walikotanya, Andriansyah Fikri. Sejauh ini, kita selalu bekerjasama dalam membangun Kota Prabumulih. Sebelum beliau menjabat sebagai Wakil Walikota selama dua periode, kita bahkan pernah bersama-sama duduk sebagai anggota Parlemen. Sehingga, rencana untuk berkoalisi sangat terbuka lebar. Saya banyak belajar dari beliau saat menjabat sebagai Wakil Walikota. Pak Fikri telah membuktikan dirinya bersama Walikota bisa berjalan beriringan dengan harmonis tanpa ada gesekan selama dua periode. Jadi, untuk pemilihan Walikota tahun ini, saya rasa beliau lebih tepat karena pengalamannya sudah cukup matang untuk itu. Siap kerja melanjutkan program sebelumnya," ujar Om Ton.
Dengan keseriusannya mengembalikan berkas pencalonan ke PDIP, Om Ton berharap koalisi pusat saat Pilpres Februari 2024 silam juga hendaknya berlaku di daerah. Ia berharap dirinya dan Fikri dapat maju sebagai pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota untuk melanjutkan pembangunan di Kota Prabumulih. Om Ton bahkan menegaskan siap menanggalkan jabatannya sebagai Caleg terpilih jika PDI P mengusung dirinya sebagai pasangan Wakil Walikota mendampingi Andriansyah Fikri.
"Sebelumnya kita, para politisi, sempat senang mendengar statement dari Ketua KPU Pusat yang menyebutkan calon DPRD terpilih tidak mesti mengundurkan diri jika ingin mencalonkan sebagai Kepala Daerah. Namun, statement tersebut terakhir direvisi kembali dengan menyebut calon DPRD terpilih harus bersedia mengundurkan diri jika mencalonkan Kepala Daerah. Namun begitu, kita tetap harus profesional. Dan jika memang harus mengundurkan diri, mau tak mau, suka tidak suka, wajib mengundurkan diri," tegasnya.
Senada Om Ton, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Prabumulih Akbar Sirait juga berharap yang sama keduanya bisa dipersatukan. Sebab keduanya kata Sirait, adalah dua figur yang cocok dan sudah mengenal satu sama lain. Kata dia, seandainya DPC diberi wewenang untuk menentukan mungkin saja kedua tokoh ini segera "dikawinkan" menjadi pasangan calon Walikota Prabumulih.
"Dengan Om Ton mengembalikan berkas pencalonan ke PDI Perjuangan itu telah membuktikan keseriusannya untuk bekerjasama dengan PDI Perjuangan menapaki Pemilu Walikota November 2024 mendatang. Sebagaimana disampaikannya tadi benar bahwa itu adalah fakta sebab keduanya sudah kenal sejak lama. Selain sama-sama tinggal di Kota Prabumulih, hubungan kedua tokoh ini sudah sejak puluhan tahun silam terjalin baik bekerja bersama di Legislatif maupun bekerjasama antara Eksektif dan Legislatif sehingga jika kelak terpilih sudah bisa langsung bekerja dan tidak dimulai dari Nol lagi" ujar Akbar Sirait.
Dikatakan, keduanya baik Om Ton dan Fikri sudah teruji sebagai Calon pemimpin yang potensial untuk dipilih sebagai Pasangan Calon Walikota Prabumulih kedepan. Namun demikian kata Akbar, keputusan penuh untuk mengusung keduanya ada di tangan DPP Partai PDIP. "Penentuan pasangan yang akan diusung oleh PDIP mengacu pada mekanisme Partai dan prestasi calon merupakan pertimbangan disamping dukungan Survey Elektabilitas" pungkas Akbar.
Kandidat Calon Walikota yang juga merupakan mantan Wakil Walikota Prabumulih 2 Periode H.Andriansyah Fikri, SH saat dimintai tanggapannya memberikan pandangan yang sama terhadap Hartono Hamid. Ia mengaku menghargai sikap dan komitmen yang ditunjukkan oleh Om Ton itu.
"Saya sangat menghargai sikap dan komitmen yang ditunjukkan oleh Hartono Hamid. Kebersamaan dan sinergi yang sudah terjalin selama ini memang sangat penting untuk diteruskan dalam rangka pembangunan Kota Prabumulih. Om Ton adalah sosok yang memiliki dedikasi tinggi dan pengalaman yang mumpuni dalam bidang politik dan pemerintahan" ujar Pasangan Ridho Yahya pada pemilu 2019 silam.
Secara Pribadi kata Fikri ia sangat terbuka dengan kemungkinan berkoalisi, karena dengan bersatu mereka bisa bekerja lebih efektif dan efisien untuk kesejahteraan masyarakat Prabumulih.
"Jika kepercayaan ini diberikan oleh partai dan masyarakat, saya yakin kami bisa memberikan kontribusi yang signifikan untuk kemajuan kota ini," pungkasnya.
Dengan chemistry yang kuat dan dukungan yang ditunjukkan oleh kedua kandidat ini, harapan masyarakat Prabumulih untuk melihat sinergi yang harmonis dalam pemerintahan kota semakin kuat. Keduanya berkomitmen untuk melanjutkan program-program yang sudah berjalan serta membawa inovasi baru demi kesejahteraan warga Prabumulih.