Oleh : JUN MANURUNG
Pemimpin Redaksi
POSMETRO.ID | PRABUMULIH - Eskalasi Politik Kota Prabumulih menjelang Pemilu Kepala Daerah Serentak 2024 semakin kesini tampak semakin memanas. Eskalasi tersebut bahkan sudah merambah ke grup medsos yang melibatkan peningkatan retorika keras, persaingan yang lebih agresif, atau tindakan yang lebih drastis untuk mempengaruhi opini publik tentang calon Walikota yang didukung. Perbedaan pilihan memang kerap menjadi pemicu peningkatan dinamika politik di tengah masyarakat terlebih di Bumi Seinggok Sepemunyian.
Meskipun eskalasi politik di tingkat akar rumput seringkali terlihat "Siru" dengan retorika panas, adu argumentasi, atau kampanye yang agresif, pelaku strategi politik di tingkat atas tampak tetap tenang dan fokus. Mereka lebih memilih menyusun pergerakan dengan cermat, menggunakan analisis data, serta membangun koalisi strategis di balik layar. Di saat ketegangan di lapangan meningkat, para elite politik sering menggunakan pendekatan yang lebih terukur untuk memastikan bahwa eskalasi ini menguntungkan dan sangat baik untuk memperkuat dukungan maupun melemahkan lawan politik.
Demikian yang terekam POSMETRO.ID pada pergerakan tim Pemenangan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Prabumulih Ngesti-Mat Amin. Tim yang Dikomandoi Deni Victoria ini tampak mengadopsi strategi "Bergerak Senyap" yakni sebuah pendekatan taktis yang menekankan pergerakan diam-diam namun berdampak besar. Tanpa banyak sorotan media, tim ini berfokus pada upaya pendekatan personal, jaringan akar rumput, serta perencanaan matang yang dilakukan jauh dari hiruk-pikuk politik yang biasanya ramai sorotan.
" Seperti dalam strategi militer kuno, pertempuran politik seringkali dimenangkan bukan oleh mereka yang berisik, tetapi oleh yang tahu kapan dan bagaimana bergerak tanpa terdeteksi. "Bergerak Senyap" mengadopsi prinsip serangan tak terduga dan penempatan sumber daya secara tepat di waktu yang paling strategis. Dalam konteks ini, tim pemenangan fokus pada pendekatan personal dan terukur" ujar Ketua DPC Partai Demokrat Prabumulih yang akrab disapa DV itu.
Memang benar. Ketimbang melakukan kampanye besar-besaran yang mengundang banyak perhatian, tim Pemenangan Ngesti-Mat Amin lebih memilih pendekatan personal ke masyarakat secara langsung. Ini dilakukan melalui kunjungan door-to-door, pertemuan kelompok kecil, serta dialog intensif dengan tokoh masyarakat yang memiliki pengaruh besar di komunitas masing-masing. Pendekatan ini bertujuan membangun ikatan emosional yang kuat antara calon dan pemilih.
Soal kunjungan door to door, Ridho Yahya selaku Ketua Dewan Pembina Tim Pemenangan adalah jagonya. Dalam catatan POSMETRO.ID pada pemilu-pemilu sebelumnya, andalan kunjungan door to door ala Ridho Yahya menjadi jurus ampuh memenangi kontestasi Politik selama dua periode. Ridho Yahya dengan segudang kharisma yang ia miliki terbukti mampu menarik simpati masyarakat untuk menjatuhkan pilihan pada dirinya.
Kemudian kata DV, Penguasaan Wilayah Strategis. Ketua DPRD Kota Prabumulih periode 2024-2029 ini mengungkapkan bahwa, setiap wilayah Prabumulih kini sudah dipetakan secara cermat berdasarkan potensi dukungan. Fokus utama tim adalah menguasai daerah-daerah yang memiliki pemilih loyal dan berpotensi menjadi basis kemenangan. "Dengan strategi ini, kami akan terus berusaha memastikan bahwa setiap suara yang dimenangkan benar-benar berasal dari hasil pendekatan langsung dan komitmen yang terbangun" ujarnya.
Yang tidak kalah penting lagi menurut DV ialah Efisiensi Komunikasi Digital. Di era digital, Tim Pemenangan Ngesti - Mat Amin tetap fokus memanfaatkan media sosial secara efektif, namun dengan gaya yang lebih halus dan tidak mencolok. Alih-alih menggelar kampanye besar-besaran di media sosial, tim akan lebih memilih komunikasi yang lebih terarah, seperti grup diskusi dan kampanye di komunitas online tertentu, tanpa menimbulkan kegaduhan publik. Konten yang disebarkan dibuat sesuai dengan preferensi audiens dan memastikan pesan tepat sasaran.
Strategi ini mengingatkan pada prinsip "memanangi perang tanpa pertempuran besar" yang diungkapkan oleh Sun Tzu dalam The Art of War: Kemenangan terbaik adalah ketika musuh menyerah tanpa bertempur. "Dalam konteks politik, ini berarti memenangkan simpati dan dukungan masyarakat tanpa perlu terlibat dalam perseteruan publik yang berisik. "Bergerak Senyap" adalah cara untuk meminimalisir gesekan politik sekaligus memaksimalkan hasil" tegas DV
Didukung Koalisi besar, pasangan Ngesti - Mat Amin kini siap bermanuver. Strategi yang matang pun telah diterapkan untuk mencapai tujuan pada hari pencoblosan 27 November 2024 mendatang. Sebagaimana Golkar yang dimeni-menit akhir menjatuhkan pilihan untuk mengusung Pasangan ini sebagai Kandidat Calon Walikota juga memiliki taktik jitu dalam pemenangan calon.
Partai Golkar menurut Ketua DPRD Prabumulih Sutarno, SE siap berfokus pada Strategi Penguatan Jaringan dan Pengaruh Sosial-Ekonomi. Sebagai partai yang memiliki basis kuat di lapisan masyarakat menengah atas dan pengusaha, Sutarno dalam orasi Politik saat Deklarasi Pasangan Ngesti - Mat Amin mengaku akan fokus pada penguatan jaringan ekonomi dan sosial. Golkar Prabumulih siap memainkan peran utama dalam merangkul kalangan profesional, pengusaha lokal, dan pemimpin masyarakat yang memiliki pengaruh signifikan untuk bergabung dengan pasangan Ber-GEMA (Bersama Ngesti-Mat Amin).
Sementara Bagi PKS sebagaimana yang terangkum dalam orasi Politik saat deklarasi belum lama ini, akan memainkan peran pendekatan religius dan moralitas dalam politik. PKS Prabumulih lebih memilih fokus pada pendekatan berbasis nilai-nilai keagamaan, terutama untuk merangkul komunitas Muslim yang taat. Pergerakan ini mencakup program-program berbasis moral dan sosial yang selaras dengan ajaran agama.
Strateginya lebih kepada mempertahankan kelompok binaan Pengajian dan dialog agama, kajian serta kegiatan keagamaan lainnya untuk memperkuat dukungan dari kelompok-kelompok Muslim konservatif. Pesan-pesan moral lebih mengarah kepada menekankan pentingnya memilih pemimpin yang jujur, amanah, dan peduli terhadap nilai-nilai moral serta kesejahteraan rakyat yang diusung PKS bersama pasangan Ngesti-Mat Amin.
Senada dengan PKS, Partai Koalisi Ngesti - Mat Amin lainnya seperti Partai PPP dengan tegas mengungkapkan siap bekerjasama dengan Tim untuk meraih kemenangan. PPP sebagai partai Islam yang berorientasi pada kesejahteraan umat mengaku siap berfokus pada strategi merangkul pemilih dari kalangan masyarakat tradisional serta organisasi keagamaan.
Salah satu kader PPP Ahmad Riza Diswan mengaku akan terus melakukan silaturahmi ke tokoh agama dan ulama untuk meraih dukungan moral serta mengajak para tokoh memberikan pengaruh positif kepada masyarakat. Anggota DPRD terpilih pada Pemilu Legislatif yang biasa disapa Wan itu mengaku akan mengedepankan program sosial, atau kegiatan sosial yang diusung Calon Walikota Ngesti-Mat Amin yang melibatkan masyarakat kurang mampu untuk membangkitkan semangat persatuan umat serta memperjuangkan kepentingan Islam di ranah politik.
Sementara Partai Nasdem yang lebih awal menjatuhkan pilihan untuk mengusung pasangan Ngesti - Mat Amin tentu adalah bentuk komitment Partai besutan Surya Paloh itu untuk kembali lanjutkan Kota Prabumulih Prima. Nasdem sebagai partai yang menekankan restorasi Indonesia, membawa pendekatan ideologis yang menekankan kemajuan, inovasi, dan nasionalisme modern. Ketua DPD Nasdem Kota Prabumulih Suherli Berlian kepada POSMETRO.ID mengaku akan memobilisasi pemilih yang memiliki pemikiran progresif, kaum muda, serta profesional yang menginginkan kerberlanjutan pembangunan di Kota Prabumulih.
"Nasdem menargetkan kaum milenial dan Gen Z melalui kampanye berbasis media sosial dan teknologi digital. Kemudian pendekatan pluralis untuk merangkul pemilih dari latar belakang berbeda, baik agama maupun etnis, untuk membangun citra inklusif dan pluralis, dengan menekankan bahwa kepemimpinan Ngesti - Mat Amin adalah untuk semua golongan. Yang pasti Tim kita terus bergerak dengan senyap dan tidak berisik" pungkasnya.
Dengan strategi yang tenang dan terukur, Tim Pemenangan Ngesti-Mat Amin berupaya memastikan bahwa saat hari pemilihan tiba, dukungan yang solid telah terbentuk tanpa harus mengundang perhatian berlebihan.