• Jelajahi

    Copyright © POSMETRO.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kriminal

    Mati Lampu, Kota Prabumulih Lumpuh Total

    11 Agustus 2025, Agustus 11, 2025 WIB Last Updated 2025-08-11T12:14:04Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    POSMETRO.ID | PRABUMULIH 
    – Sore itu, langit Prabumulih menghitam. Awan tebal menggantung, disusul kilatan petir yang memecah langit. Beberapa detik kemudian, kota ini seolah terhenyak, lampu-lampu padam serentak, suara mesin berhenti, dan layar-layar televisi serta komputer mendadak gelap.



    Dalam hitungan menit, denyut kehidupan dan perekonomian di kota Nanas melambat. Kipas angin dan AC berhenti berputar, membuat udara pengap merayap masuk ke rumah-rumah. Di warung kopi, mesin penggiling biji terdiam. Di perkantoran, pegawai hanya bisa memandangi layar yang mati, menunggu keajaiban listrik kembali.



    Penyebabnya, menurut PLN, adalah sambaran petir yang memutus jaringan di beberapa titik.


    “Kondisi putus cukup banyak, Pak, sehingga cukup memakan waktu dalam perbaikannya. Estimasi sekitar tiga jam, semoga tidak ada kendala sehingga dapat normal kembali,” ujar Ikhsan Kepala Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Prabumulih.



    Namun, tiga jam yang disebutkan terasa seperti seharian bagi warga. Siti, ibu rumah tangga di Kelurahan Gunung Ibul, mengaku panik ketika setrika berhenti di tengah proses. “Lagi nyetrika seragam sekolah anak, tiba-tiba listrik mati. Bingung mau ngerjakan apa mati lampu seperti ini. Mana HP lupa di charger pula tadi,” keluhnya.



    Di bilangan Padat Karya, sebuah Cafe ternama mulai kehilangan pelanggan. Satu persatu pengunjung mulai bergeser untuk pulang. Tak ada WIFI, kompor listrik berhenti memasak, Tanpa pendingin, minuman tak lagi segar. Sementara tidak jauh dari sana, Cafe Biliard di sebelahnya juga mengalami hal yang sama.  Bola 8 tampakenghilang di kegelapan.



    Bagi PLN, perbaikan ini bukan perkara mudah. Sambaran petir menyebabkan putusnya jaringan di banyak titik, memaksa teknisi berpacu dengan waktu di bawah cuaca tak menentu. Harapannya sederhana: agar cahaya kembali menerangi Prabumulih dan kehidupan berjalan seperti biasa*Jun.

    Komentar

    Tampilkan

    Berita Utama