• Jelajahi

    Copyright © POSMETRO.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kriminal

    Tanam Benih Terlarang, Pak Tani di Dairi Diciduk Polisi

    08 September 2025, September 08, 2025 WIB Last Updated 2025-09-07T18:26:51Z
    Masukkan scrip iklan disini


    POSMETRO.ID | PRABUMULIH - Desa Pargambiran, Kecamatan Sumbul, biasanya hanya dikenal dengan hamparan ladang jagung, kopi, dan sayur-mayur yang tumbuh subur di dataran tinggi Dairi. Namun, Minggu (7/9/2025) sore itu, ketenangan desa mendadak terusik. Seorang petani berinisial AK (40), harus rela meninggalkan cangkulnya dan digelandang aparat kepolisian setelah kedapatan menanam tiga batang pohon ganja di ladangnya.


    Bagi warga sekitar, kabar itu mengejutkan. "Setahu kami dia petani biasa, kerja di ladang seperti yang lain," kata seorang warga yang enggan disebut namanya. Namun, di balik rutinitas bercocok tanamnya, AK ternyata menyimpan ‘benih terlarang’ yang sudah ia rawat selama delapan bulan terakhir.


    Kasat Narkoba Polres Dairi, AKP Bram Chandra, SH, MH, menjelaskan bahwa penangkapan berawal dari laporan jajaran Polsek Sumbul. “Tim Opsnal langsung bergerak ke lokasi setelah mendapat informasi. Sesampainya di sana, benar ditemukan tiga batang pohon ganja yang ditanam di ladang milik tersangka,” ungkapnya.


    Tersangka mengakui sendiri bahwa ganja itu ia tanam sejak beberapa bulan lalu. Pohon-pohon tersebut tumbuh hijau subur, mencolok di antara tanaman lainnya. Sebuah keputusan yang kini menjeratnya dalam masalah besar.


    Ketiga batang ganja beserta AK langsung dibawa ke Mapolres Dairi untuk proses hukum lebih lanjut. Polisi menegaskan, kasus ini akan diproses sesuai Undang-Undang Narkotika di Indonesia.


    Peristiwa ini seakan menjadi potret kontras kehidupan pedesaan. Di tengah upaya banyak petani berjuang mencari penghidupan lewat hasil bumi, ada saja yang memilih jalan pintas dengan menanam tanaman terlarang.


    Sore itu, di balik jeruji, AK hanya bisa menundukkan kepala. Ladang yang seharusnya menjadi sumber kehidupan, kini berubah menjadi bukti kejahatan*moela

    Komentar

    Tampilkan

    Berita Utama