POSMETRO.ID | PALOPO — Wakil Ketua II DPRD Kota Palopo bersama Komisi B meninjau langsung kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mancani, Selasa 9 September 2025. Kunjungan itu dilakukan menyusul banyaknya aduan masyarakat terkait penampungan sampah yang dinilai telah melampaui kapasitas.
Kondisi TPA yang overload menimbulkan keluhan dari warga dan pengendara yang melintas. Bau menyengat disebut semakin mengganggu aktivitas masyarakat sekitar.
Wakil Ketua II DPRD Palopo, Alfri Jamil, menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi tersebut. Ia menyebut setiap hari sekitar 100 ton sampah masuk ke TPA.
“DPRD meminta Dinas Lingkungan Hidup untuk segera membuat zona baru guna menggeser penumpukan sampah ke lokasi yang sudah disiapkan pemerintah kota. Termasuk menyiapkan Amdal agar persoalan ini bisa segera diminimalisir,” ujarnya.
Alfri juga menekankan perlunya inovasi pengelolaan sampah setelah zona baru terbentuk. “Sebagian besar sampah di sini plastik, sehingga bisa dimanfaatkan menjadi bahan bangunan seperti bata ringan maupun produk industri rumah tangga lainnya,” katanya.
Menurutnya, penumpukan sampah yang berlebih telah mencemari lingkungan. Ia berharap kunjungan dan koordinasi dengan dinas teknis dapat segera ditindaklanjuti, mengingat TPA Mancani telah beroperasi selama puluhan tahun.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palopo, Emil Nugraha Salam, membenarkan bahwa pihaknya telah mengusulkan pembukaan zona baru. Ia menjelaskan bahwa pembebasan lahan di sekitar TPA sudah mulai dilakukan.
DLH juga telah mengajukan pembangunan TPS 3R dan TPST melalui kementerian. “Harapannya bisa segera terealisasi untuk mengurangi dampak lingkungan, termasuk bau yang muncul,” ujarnya.
Emil turut mendorong partisipasi masyarakat dalam pemilahan sampah. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos atau pupuk, sementara sampah anorganik dapat dijual kembali untuk menekan volume sampah.
Ia menambahkan, setiap Jumat DLH menjalankan program Bazar Sampah, yakni menukar sampah kertas dan plastik dengan kebutuhan dapur. Program tersebut dinilai cukup efektif meningkatkan kepedulian warga terhadap pengelolaan sampah.
(Fadly)
