• Jelajahi

    Copyright © POSMETRO.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kriminal

    Pertamina : Blowout Adalah Resiko Eksploitasi

    01 April 2013, April 01, 2013 WIB Last Updated 2013-04-02T15:47:34Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    PRABUMULIH, PP - Sesunggunya, PT. Pertamina EP prihatin atas terjadinya blowout talang jimar Kelurahan Sukaraja Kecamatan Prabumulih Selatan Kota Prabumulih, Ujar Aji Prayudi VVP Legal and Publick Relations PT. Pertamina EP kepada wartawan dalam acara konferensi pers seputar Blowout Sumur Pertamina 025 TLJ Prabumulih Minggu (31/03). Untuk kedalaman Sumur sendiri awalnya memang direncanakan di kedalaman 2200 meter. Belum memasuki setenghnya, pekerja telah menemukan suatu masalah di kedalaman 300 meter yakni terjadi kick. Kick Adalah tekanan dari bawah yang muncul tiba-tiba. Dan hal ini adalah sebuah resiko pekerjaan yang sepenuhnya harus dimaklumi semua element masyarakat, ujarnya.

    Langkah-langkah penanggulangannya oleh pertamina Lanjut Adi, 24 jam penuh tetap dilakukan monitoring setiap saat sehingga diharapkan adanya penurunan tekanan gas dan semburan. Pertamina sendiri berharap semoga semburan gas tidak berlaku lama.

    Dari penanganan atau upaya perbaikan yang dilakukan setelah dinetralisir, semburan dan suara kebisingan sudah mulai berkurang. Sesungguhnya yang diharapkan dari sumur 025 TLJ Kelurahan Sukaraja Prabumulih Selatan Kota Prabumulih itu adalah minyak yang akan keluar dan ternyata pada kedalaman 300 meter adalah kandungan gas. Terdapat kandungan gas yang tinggi sehingga mengakibatkan Kick, terangnya.

    Disampaikan, untuk jangka waktu yang tidak lama dilokasi kejadian memang akan terjadi gangguan kebisingan dan kemudian setelah dilakukan upaya perbaikan, ganguan tadi sudah banyak berkurang. Karna tim yang terdiri dari HSSE maupun Eksplorasi sudah melakukan perbaikan dalam upaya pengurangan semburan dari tekanan-tekanan. Termasuk diantaranya melakukan killing pemadaman atau pendingin dan seluruhnya dalam urusan perbaikan sudah dipersiapkan termasuk peralatan.

    Menurut Aji, peristiwa blowout ini adalah suatu resiko pemerintah menghadapi kegiatan pemboran. Kegiatan pemboran tetap harus dilakukan untuk mencapai target produksi minyak. Kendati mengalami beberapa masalah dalam pelaksanaanya, Pertamina tetap optimis target dapat dicapai. Jika tidak dilakukan pemboran maka secara otomatis tidak diketahui berapa cadangan dan produksi minyak yang akan diperoleh, tegasnya.

    Ditambahkannya, untuk saat ini PT Pertamina EP ditargetkan bisa memproduksi 132 ribu barel minyak perhari. Diharapakan dengan adanya pemboran di wilayah sumsel, Pemerintah bisa menambah cadangan minyak nasional, imbuhnya.


    Untuk penanganan masyarakat yang terkena dampak langsung menurutnya sudah dievakuasi meski beberapa diantaranya diperkirakan bakal mendapat gangguan kebisingan. "Saat ini yang kami lakukan adalah menyediakan penampungan serta fasilitas penunjang termasuk diantaranya menyediakan makanan karena disana tidak diperbolehkan menghidupkan api dalam radius beberapa ratus meter.

    Masalah kesehatan dan lingkungan kesehatan juga tetap dimonitoring. Kerugian lain yang dialami warga seperti tempat tinggal yang rusak akibat semburan gas, Pertamina akan menyediakan konpensasi untuk hal itu. Dan tentunya bekerjasama dengan muspika kecamatan maupun dinas sosial kota prabumulih dalam rangka menginventarisir jumlah warga dan bangunan yang rusak, ungkapnya.


    Sementara itu, Kondisi untuk saat ini di Sumur 025 TLJ Kelurahan Sukaraja Prabumulih menurut Agus Amperianto PR Manager Pertamina EP Pusat Jakarta telah terjadi kick yakni ekanan dari bawah yang muncul tiba-tiba ke permukaan. Meskipun kita punya pengendali semburan tetap tidak bisa mengatasinya karna yang bisa memastikan kondisi dari bawah yakni dengan menyelam kebawah. Karena kita tidak memiliki hal itu maka terjadi kick dan menggerus selanjutnya patah dan menimbulkan semburan. Tekanan daribawah lebih besar dari anuler karna pada perinsipnya lokasi talangjimar banyak ditemui lapisan gas, ujarnya.

    Untuk mengendalikan semburan yang pertama dilakukan adalah penanganan masyarakatnya dulu. Untuk penangnannya sendiri menurut Agus, sampai dengan kemarin ada beberapa hal yang telah dipersiapkan termasuk merencenakan memompakan lumpur berat guna menekan kick dengan cara menginjeksikan untuk mengalahkan tekanan gas yang muncul kepermukaan. Dalam per menitnya dibutuhkan 24 barel lumpur berat. Lumpur tersebut berfungsi untuk mengurangi tekanan. Total lumpur berat yang akan dipergunakan mengurangi tekanan bisa mencapai 350-3000 barel, uajrnya.

    Ditambahkan, Penanganan semburan yang paling penting untuk saat ini adalah melakukan dekoneksi. Jika tekanan gas sudah turun mudah-mudahan satu dua hari sudah selesai, tandasnya. PP/02

    Berita Terkait


    - Dewan Desak Pertamina Lebih Serius Tangani Korban Semburan Gas

    - Blowout Sumur Pertamina Prabumulih Dalam Gambar
    - Tak Mau Kalah, Pertamina Sebut Blowout Akibat Faktor Alam
    - Ridho Yahya Kunjungi Korban Semburan Gas Pertamina
    Sumur Blowout, Pertamina Pastikan Bertanggungjawab
    Sumur Pertamina Prabumulih Blow Out, Ribuan Warga Dievakuasi
    Limbah Minyak PT.Gold Water Cemari Lingkungan
    Komentar

    Tampilkan

    Berita Utama