POSMETRO.ID | PRABUMULIH – Pemerintah Kota Prabumulih resmi melakukan pergantian Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prabumulih. Jabatan yang sebelumnya diemban drg. Sriwidyastuti kini dipercayakan kepada dr. Ade Nur Ikhlas.
Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan digelar di Ruang Rapat Pemerintah Kota Prabumulih Lantai II, Senin (15/12/2025), dan dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Prabumulih, H. Elman, ST. Kegiatan tersebut turut dihadiri sejumlah pejabat eselon II di lingkungan Pemkot Prabumulih.
dr. Ade Nur Ikhlas sebelumnya menjabat sebagai dokter ahli madya di Puskesmas Pasar Prabumulih. Dengan pengalaman tersebut, ia diharapkan mampu membawa pembenahan manajemen serta peningkatan mutu pelayanan di RSUD Prabumulih.
Dalam sambutannya, Sekda Kota Prabumulih H. Elman, ST menegaskan bahwa pergantian pimpinan di tubuh RSUD merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memperkuat pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“RSUD adalah garda terdepan pelayanan publik di bidang kesehatan. Kami berharap direktur yang baru dapat meningkatkan kualitas pelayanan, memperbaiki tata kelola rumah sakit, serta memastikan masyarakat mendapatkan layanan yang cepat, aman, dan manusiawi,” ujar Elman.
Ia menambahkan, peningkatan pelayanan kesehatan sejalan dengan visi dan misi Wali Kota Prabumulih dalam mewujudkan Prabumulih MAS (Makmur, Aman, Sejahtera).
"Pelayanan kesehatan yang baik merupakan fondasi utama menuju Prabumulih MAS. Karena itu, saya minta seluruh jajaran RSUD bekerja solid, profesional, dan menjadikan kepuasan pasien sebagai prioritas utama,” tegasnya.
Sekda juga mengingatkan agar Direktur RSUD yang baru segera melakukan konsolidasi internal, membangun komunikasi yang baik dengan tenaga medis dan nonmedis, serta menjaga sinergi dengan Pemerintah Kota Prabumulih.
Menanggapi persoalan di tubuh RSUD Prabumulih termasuk utang obat kepada pihak ketiga, Direktur RSUD yang baru saat dibincangi Posmetro sesuai pelantikan mengaku bahwa pihaknya akan segera melakukan pemetaan utang secara menyeluruh untuk mengetahui mekanisme penyelesaiannya.
“Terkait kewajiban rumah sakit kepada pihak ketiga, khususnya pengadaan obat, kami memandang itu sebagai tanggung jawab institusi, bukan persoalan individu. Dalam waktu dekat kita segera melakukan audit internal dan pemetaan utang secara menyeluruh, agar diketahui secara pasti jumlah, sumber, dan mekanisme penyelesaiannya. Prinsip kami jelas, pelayanan kepada masyarakat tidak boleh terganggu, dan kewajiban kepada mitra akan diselesaikan secara bertahap sesuai regulasi dan kemampuan keuangan rumah sakit" ujarnya.
Tidak lupa ia juga meminta dukungan semua pihak agar pelayanan di RSUD Sebagai BLUD Kota Prabumulih bisa terus di tingkatkan. "Kami mohon dukungan semua pihak. RSUD Prabumulih adalah rumah sakit milik publik, dan kepentingan pasien tetap menjadi prioritas utama.” pungkasnya.
