masukkan script iklan disini
PRABUMULIH, PP - Partisipasi masyarakat pemilih yang tinggi tentulah merupakan salah satu poin penting bagi Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 yang berkualitas. Namun untuk mencapai itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pemilu yang banyak melahirkan koruptor tidak sedikit membuat masyarakat apriori terhadap Pesta lima tahunan ini.
Jangankan kesejahteraan yang diharapkan bisa terealisasi, Kebijakan Pemerintah yang bertentangan dengan nurani rakyat kadang kala tidak mendapatkan perlawanan dari Wakil Rakyat saat paripurna digelar. Pemilih berkualitas tidak lebih hanya sekedar slogan semata oleh penyelenggara pemilu. Tidak terlihat upaya nyata yang dilakukan guna meyakinkan masyarakat bahwa Pemilu dapat membawa perubahan.
Meski Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman kerap mengingatkan, pelaksanaan pemilu yang baik, berkualitas, berintegritas, serta menjunjung prinsip langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil sesungguhnya butuh sinergi antara seluruh pemangku kepentingan.
Di Kota Prabumulih statment Ketua KPU RI tampak tidak berlaku. Hal ini terlihat saat acara Konser Musik "pemilih Berdaulat Negara Kuat" yang diselenggarakan oleh KPUD Kota Prabumulih pagi tadi, Ahad (24/02/2019) di Taman Kota Prabu Jaya Kota Prabumulih.
Acara yang seyogyanya dihadiri ribuan masyarakat dengan anggaran yang cukup besar ini justru berbanding terbalik dengan jumlah kehadiran yang diharapkan. Puluhan kursi tamu VIP yang disediakan justru kosong melompong dan sama sekali tidak berisi. Harapan akan Pemilih Berdaulat Negara Kuat pun sirna ditengah jalan. Program penting demi mewujudkan pemilihan berkualitas itu justru mirip acara halal bihalal.
"Ngabis-ngabisi beras bae, katek persiapan yang matang bikin acara" ujar salah seorang Calon Legislatif (Caleg) Dapil I Prabumulih Barat-RKT yang hadir dalam acara.
Kekecewaannya bermula ketika ia dan rekannya se Partai tidak mendapat sambutan sebagaimana yang diharapkan. Puluhan bahkan ratusan petugas KPU di lokasi justru sibuk dengan kegiatan sendiri-sendiri tanpa adanya penyambutan. Tidak terkonsep, demikan pemandangan yang terlihat di lokasi.
Hal senada juga datang dari pengurus Partai Bulan Bintang (PBB) Kota Prabumulih Rondon Juleno. Berdasarkan undangan yang pihaknya terima, Beberapa pengurus inti partai dan Caleg turut hadir di lokasi acara. Namun tak lama, rombongan pengurus Partai ini langsung bubar barisan dan memilih untuk meninggalkan lokasi acara. Lho kok bisa.
"Kami pagi tadi beserta beberapa rekan-rekan dari partai peserta pemilu 2019 menghadiri undangan KPU di lapangan Prabujaya. Sesampainya di lokasi kami kebingungan karna tidak ada staff KPU yang mengarahkan kami harus duduk di mana, atau paling tidak memberi tahu kami harus duduk di mana" ujar Rondon.
Dikatakan, kondisi lapangan tadi pagi seakan-akan semua orang sibuk sendiri. "Kami dari partai ini kan menghadiri undangan dan kami menghormati yang mengundang kami. Karena kebingungan maka acara KPU kami putuskan untuk kami tinggalkan walaupun acara sedang berlangsung, seluruh tamu undangan dari partai lain saya lihat juga turut bubar barisan" tandasnya.
Di tempat terpisah, Ketua KPU Kota Prabumulih Marjuansyah S,IP yang dikonfirmasi awak mesia mengatakan bahwa kegiatan konser damai yang bertema " Pemilih Berdaulat Negara Kuat" ini dihelar Dengan tujuan dan harapan agar masyarakat prabumulih ikut berpatisipasi dalam pemilu 2019 mendatang.
Tidak lupa ia juga turut mengungkapkan kekecewaan nya karena acara yang diadakan pihaknya sepi pengunjung. Padahal lanjutnya, pihaknya sudah menyebar undangan kepada seluruh element masyarakat juga komunitas seniman musik tapi mereka tidak datang. "Apa mungkin undangan nya tidak sampai" ujarnya setengah bertanya menanggapi wartawan.
Dengan digelarnya acara tersebut, pihak KPU sesungguhnya berharap ribuan warga maupun pengurus partai dan caleg hadir. Namun kenyataan dilapangan tidak semudah yang dibayangkan.
" Harapan kita masyarakat yang datang sekitar 500 orang hingga 1000 orang yang datang ke acara ini, tapi yang datang banyak dari pihak kita" ujarnya menyeaalkan.
Parahnya lanjut Marjuansyah, jauh sebelum acara digelar, pihaknya sudah banyak melakukan sosialisasi
baik melaluo media facebook,instagram dan video youtube yang melibatkan relawan demokrasi ( Relasi) 2019,yang telah kita rekrut. Terang Marjuasyah kepada awak media.