masukkan script iklan disini
POSMETRO, PARABUMULIH - Meski saat ini hujan sudah mulai turun dengan intensitas yang lumayan lebat dan lama, namun kantor Kelurahan Sindur Kecamatan Cambai Kota Prabumulih tak ubahnya gedung di tengah gurun padang pasir.
Sejak gedung kantor pelayanan publik ini tegak dengan sempurna di tengah hijaunya perkebunan karet milik warga, tak disangka ternyata selama ini menyimpan segudang persoalan klasik. Salah satunya ialah kebutuhan air bersih.
Selama ini, pegawai disana ternyata mengandalkan sumur milik warga untuk kebutuhan air bersih kantor. Setiap pagi, atau bahkan sore harinya, para pegawai Pemerintah tingkat bawah itu secara sukarela bergantian mengangkut air dari sumur warga untuk kebutuhan kantor.
"Kadang bepikir dua kali kalu nak buang air di wc. Banyunyo kadang dak atek. Kalaupun ado, raso dak kolu jugo BAB atau sekedar buang air kecil disitu karno kesian nyingok pegawai tiap hari ngunjal banyu ke kantor" ujar warga pemohon KTP kepada portal ini kemarin.
Selama ini, air yang tersedia hanya cukup untuk cuci tangan dan buang air kecil, sementara untuk BAB dan menyiram Kebun toga di pekarangan kantor, pegawai kelurahan terpaksa meminta air dari sumur warga terdekat.
Lurah Sindur, M Sulaiman saat di konfirmasi hal ini tidak meanmpik Kantor Pemerintahan yang dipimpinnya mengekuhkan air bersih. Ditemui dikantornya siang tadi, Sulaiman mengatakan jika hal tersebut terjadi karena belum adanya fasilitas sumur di kantoe tersebut.
"Soal kasus ini, sebelum saya menjabat juga kerap dikeluhkan oleh warga maupun para pegawai kantor. Namun begitu sebenarnya pengadaan atau pembuatan sumur di kantor kelurahan Sindur sudah dinprogramkan dan mudah-mudahan secepatnya segera terealisasi agar kesan padang pasirnya jangan sampai melekat" ujar Sulaiman, Rabu (04/12/2019).
Ditambahkan, sejauh ini pihaknya sudah mengajukan permohonan untuk pembuatan sumur bor di kantor Kelurahan Sindur bahkan sepengetahuannya pengajuan pembuatan sumur tersebut sudah disetujui oleh Walikota Prabumulih Ir.H.Ridho Yahya MM, namun memang sampai saat ini belum terealisasi.
"Untuk pengajuan proposal sudah kami ajukan, bahkan setahu saya sudah di ACC oleh pak Wali, cuma saja memang sampai sekarang belum terealisasi, mungkin di tahun depan," lanjut Sulaiman.
Dituturkan Sulaiman jika pembuatan sumur bor ini nantinya tidak hanya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan air dikantor kelurahan saja namun juga akan di alirkan ke gedung serbaguna yang berada disebelah kantor kelurahan serta akan di buka untuk warga yang belum mempunyai sumur sendiri.
Sejak gedung kantor pelayanan publik ini tegak dengan sempurna di tengah hijaunya perkebunan karet milik warga, tak disangka ternyata selama ini menyimpan segudang persoalan klasik. Salah satunya ialah kebutuhan air bersih.
Selama ini, pegawai disana ternyata mengandalkan sumur milik warga untuk kebutuhan air bersih kantor. Setiap pagi, atau bahkan sore harinya, para pegawai Pemerintah tingkat bawah itu secara sukarela bergantian mengangkut air dari sumur warga untuk kebutuhan kantor.
"Kadang bepikir dua kali kalu nak buang air di wc. Banyunyo kadang dak atek. Kalaupun ado, raso dak kolu jugo BAB atau sekedar buang air kecil disitu karno kesian nyingok pegawai tiap hari ngunjal banyu ke kantor" ujar warga pemohon KTP kepada portal ini kemarin.
Selama ini, air yang tersedia hanya cukup untuk cuci tangan dan buang air kecil, sementara untuk BAB dan menyiram Kebun toga di pekarangan kantor, pegawai kelurahan terpaksa meminta air dari sumur warga terdekat.
Lurah Sindur, M Sulaiman saat di konfirmasi hal ini tidak meanmpik Kantor Pemerintahan yang dipimpinnya mengekuhkan air bersih. Ditemui dikantornya siang tadi, Sulaiman mengatakan jika hal tersebut terjadi karena belum adanya fasilitas sumur di kantoe tersebut.
"Soal kasus ini, sebelum saya menjabat juga kerap dikeluhkan oleh warga maupun para pegawai kantor. Namun begitu sebenarnya pengadaan atau pembuatan sumur di kantor kelurahan Sindur sudah dinprogramkan dan mudah-mudahan secepatnya segera terealisasi agar kesan padang pasirnya jangan sampai melekat" ujar Sulaiman, Rabu (04/12/2019).
Ditambahkan, sejauh ini pihaknya sudah mengajukan permohonan untuk pembuatan sumur bor di kantor Kelurahan Sindur bahkan sepengetahuannya pengajuan pembuatan sumur tersebut sudah disetujui oleh Walikota Prabumulih Ir.H.Ridho Yahya MM, namun memang sampai saat ini belum terealisasi.
"Untuk pengajuan proposal sudah kami ajukan, bahkan setahu saya sudah di ACC oleh pak Wali, cuma saja memang sampai sekarang belum terealisasi, mungkin di tahun depan," lanjut Sulaiman.
Dituturkan Sulaiman jika pembuatan sumur bor ini nantinya tidak hanya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan air dikantor kelurahan saja namun juga akan di alirkan ke gedung serbaguna yang berada disebelah kantor kelurahan serta akan di buka untuk warga yang belum mempunyai sumur sendiri.