POSMETRO, PRABUMULIH - Dari 25 kursi legislatif DPRD Prabumulih hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, keterwakilan kaum milenial atau yang berusia 21 sampai 30 tahun mencapai 12 persen atau 3 orang. Keterwakilan Pemuda di Parlemen Prabumulih ini pun setidaknya diharapkan mampu berbanding lurus dengan perbaikan kinerja legislasi dan menyerap aspirasi generasi muda dalam penetapan regulasi yang pro Pemuda dan Pro Rakyat tentunya.
Selain itu, kehadiran Pemuda di Parlemen Kota Prabumulih tentu sangat diharapkan menjadi penyemangat wakil rakyat lima tahunan itu lebih enerjik yang bisa memberikan garansi terhadap kualitas dan kuantitas produk legislasi yang semakin membaik. Alasannya, karena caleg terpilih berusia muda itu muncul bukanlah sekedar ikut-ikutan atau sekedar menjadikan Wakil Rakyat sebagai Profesi pekerjaan. Yang pasti mereka para Pemuda di kursi Legislatif Kota Prabumulih diyakini telah memiliki pemahaman matang tentang partai yang menjadi kendaraan politik mereka menuju kursi legislatif.
Bicara soal Pemuda dan bertepatan pada moment hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada Rabu 28 Oktober 2020 besok, baru-baru ini Posmetro berkesempatan melakukan wawancara terhadap sosok milenial Legislatif Kota Prabumulih. Sosok ini tidak lain adalah Wahyu Budi Pratama.
menginjak usia 23 Tahun, yang Pasti Wahyu masih sangat muda, energik dan penuh semangat. Selain itu, Wahyu merupakan anggota DPRD Prabumulih termuda periode 2019-2024. Bahkan di kalangan anggota DPRD wilayah Sumsel, Wahyu merupakan Wakil Rakyat termuda se Sumsel.
Dibincangi Posmetro sore kemarin tentang makna Sumpah Pemuda, Bagi Wahyu momentum Sumpah Pemuda harus dijadikan landasan sebagai kekuatan bangsa. Pria penghoby olahraga Off road ini mengungkapkan, semangat Sumpah Pemuda harus menjiwai semangat membangun masa depan yang semakin baik.
"Tiga pilar dalam Sumpah Pemuda tidak lain bertujuan meneguhkan kembali makna persatuan, bahasa, dan satu tanah air. Semangat perubahan zaman inilah yang menjadi harapan sekaligus tantangan bagi generasi milenial, generasi masa kini yang kerap berhubungan dengan teknologi dan informasi" ujarnya.
Di era tehnologi yang semakin canggih kata Wahyu, tentu saja Pemuda mampu melihat masa depan bangsa dengan jernih. "Saya yakin, kedepan, estafet bangsa ini berada ditangan pemuda untuk diteruskan ke arah yang lebih baik. Pemuda masa kini adalah generasi yang tidak luput dari kecanggihan tehnologi yang tentu saja mampu mengubah pola hidup, sosial dan ekonomi yang semakin canggih. Dengan ini saya mengajak pemuda Indonesia terkhusus Pemuda Kota Prabumulih untuk berada di garda terdepan mengisi kemerdekaan dengan prestasi gemilang" imbuhnya.
Dengan demikian, Wahyu meyakini, melalui semangat Hari Sumpah Pemuda, para anak-anak muda milenial akan terus melahirkan pemikiran-pemikiran atau gagasan-gagasan yang brilian untuk mengatasi berbagai tantangan global.
Lantas bagaimana cara seorang milenial Legislatif melanjutkan Semangat Sumpah Pemuda?
"Yang pasti senantiasa menjaga dan mengaplikasikan Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian jangan sesekali melupakan sejarah. Mari mengisi kemerdekaan dengan prestasi tanpa Narkoba. Jauhi praktek radikalisme dan paham-paham yang memyimpang dari ajaran agama dengan terus berkarya mengukir prestasi yang gemilang demi Indonesia Raya" Pungkasnya.