• Jelajahi

    Copyright © POSMETRO.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kriminal

    Sila Nirmala, SIP, M.I.Kom : Ikhtiar dan Tawakal di Masa Pandemi

    30 Juli 2021, Juli 30, 2021 WIB Last Updated 2021-07-30T09:34:09Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     


    LELAH, jenuh, bosan mungkin adalah kata-kata yang paling tepat dalam merepresentasikan keadaan saat ini. Seluruh media baik media cetak, media elektronik maupun media online secara terus-menerus memberitakan mengenai penyebaran virus corona yang belum juga dapat di atasi. Beberapa daerah malah menunjukkan peningkatan yang signifikan dengan jumlah kematian yang tidak sedikit perharinya. (Kamis, 29-7-2021).


    Sila Nirmala, S.IP., M.I.Kom Sila Nirmala, S.IP., M.I.Kom., mengatakan, Upaya Pemerintah guna memutus mata rantai dan menekan lonjakan kasus Covid-19 sudah semaksimal mungkin. Saat ini Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). 

    Pada awal pandemi dua Tahun lalu, pemerintah Indonesia mengeluarkan aturan PSBB, yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dilakukan pertama kali pada tanggal 11 Januari – 25 Januari 2021 lalu khusus untuk wilayah DKI Jakarta dan Kabupaten/Kota yang masuk wilayah berisiko tinggi penyebaran Covid-19. Belum juga dinilai efektif, muncul lagi istilah PPKM Mikro yang berlangsung mulai 9 Februari – 22 Februari 2021 dengan sejumlah aturan yang lebih lengkap berdasarkan zonasi, bahkan diawasi mulai level RT/RW. Kasus Covid-19 makin meningkat dengan munculnya varian baru sehingga diberlakukan PPKM darurat pada awal Juli 2021. Ungkapnya.


    Sila juga menambahkan, Kegiatan perkantoran pada saat pemberlakuan PPKM darurat, bagi sektor non esensial kerja dari rumah 100%. Kegiatan belajar mengajar tetap dilakukan secara daring (online), kegiatan pusat belanja/mall/pusat perdagangan ditutup saat pemberlakuan PPKM Darurat. Kegiatan sosial budaya yang bisa memicu kerumunan ditiadakan sementara, resepsi pernikahan dibatasi maksimal 30 orang dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat dan tidak menerapkan makan di tempat resepsi. Aturan ini kemudian direvisi dan kini ditiadakan selama PPKM darurat diberlakukan. Pelaku perjalananan domestik harus menunjukkan kartu vaksin (minimal vaksin dosis 1 kali Vaksin) dan PCR H-2 untuk pesawat serta Antigen (H-1) untuk transportasi jarak jauh. Tegasnya.


    Kapan ini akan berakhir?..., Pertanyaan ini tentunya menjadi pertanyaan bagi kita semua. 


    Virus corona ini adalah musibah bagi kita semua, bagi dunia. Lalu, apa yang harus kita lakukan?...


    Panik, takut, gelisah, marah atau masa bodoh dengan keadaan ini?... 


    Ia menerangkan, sebagai manusia yang memiliki agama dan kepercayaan masing-masing, kembali ke agama adalah upaya kita dalam menyikapi pandemi Covid-19 yang belum menunjukkan tanda-tanda kapan akan berakhir. Mengutip isi ceramah Ustadz Hilman Fauzi yang mengatakan “Dunia ini tempatnya musibah, tempatnya ujian (Allahu akbar). Bukankah kita semua pasti akan mengalami kematian, orang beriman tidak takut mati, orang beriman tidak cari mati, orang beriman tidak gelisah dengan mati, justru orang beriman membuat persiapan-persiapan terbaik untuk menghadapi kematiannya”.

    Tak ada yang mustahil bagi Allah Subhanahu wata’ala, segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini atas kehendakNYA. Mari berpikir positif dengan adanya virus corona ini, mungkin ini cara Allah untuk mengingatkan bahwa kita semua akan kembali kepadaNYA. 

    Tugas kita hanya sabar menghadapi musibah ini, bagaimana cara sabarnya?... Tentu dengan cara ikhtiar, ikuti anjuran pemerintah untuk menerapkan 5M (Mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas), Serta melakukan suntik vaksin. Ini adalah ikhtiar dunia, kemudian kita lakukan ikhtiar akhirat, apa itu?... Terangnya.


    Sila Nirmala, S.IP., M.I.Kom adalah sosok wanita yang sangat prihatin dengan keadaan yang melanda di Negeri ini, dalam tulisan ini Sila Nirmala mengajak seluruh masyarakat untuk Tenang, Ikhtiar dan tawakal dalam menyikapi pandemic civid-19 yang saat ini masih belum berlalu, Setiap penyakit ada obatnya, dan obat yang paling mujarab, obat yang paling tangguh, obat yang paling hebat adalah obat yang datang dari Allah Subhanahu Wata’ala. Dzikir pagi dan petang. Serahkan semuanya kepada Allah (Tawakal). 


    Dunia ini memang tempatnya musibah dan ujian. Setelah virus ini berlalu akan datang musibah yang selanjutnya, sebelumnya kita telah melihat beberapa daerah mengalami gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, tsunami, dan banjir. 


    Tak ada satupun manusia yang hidup di dunia ini bisa menolak datangnya musibah. Selain dunia tempatnya musibah, dunia Al-Makanul Ibadah dunia tempatnya ibadah. Orang akan semakin kuat menghadapi setiap musibah jika baik ibadahnya, semakin hebat ibadahnya semakin kuat hatinya untuk menghadapi setiap ujian itu, semakin baik ia mendekat kepada Allah maka semakin dekat jawaban jalan keluar dari setiap persoalan yang datang dalam kehidupan. 


    Dalam Alqur’an surah Al-Mulk ayat 2 yang artinya “Dialah Allah yang menjadikan kematian dan kehidupan, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa Lagi Maha Pengampun”. Makna dari surah ini bahwa Allah yang menguji kita dengan sesuatu yang menyedihkan dan membahagiakan sebagai ujian untuk kita semua. Allah melihat bukan ujiannya tapi Allah melihat siapa yang paling hebat menyikapi setiap ujian itu. 


    Allah tidak akan memberikan beban kepada kita, kecuali sesuai kemampuan kita. Virus corona didatangkan ke kita bukan tanpa sebab, karena Allah tahu bahwa kita bisa mengantisipasinya, kita bisa menghadapinya, tapi siapa yang mampu menjadi pribadi yang lebih baik di hadapan Allah dengan ujian yang datang ini. 


    Jika dengan virus corona ini tidak membuat kita semakin dekat dengan Allah Subhanahu Wata’ala, lalu ujian seperti apa lagi yang mampu membuat kita termotivasi untuk semakin dekat kepada Allah, semakin ingat dengan Allah Subhanahu Wata’ala. 


    Semoga ini membuat kita menjadi tenang, semakin yakin menjalani kehidupan dunia. Dunia ini singkat, dunia ini tempatnya musibah, dunia ini tempatnya ibadah. Semangat, optimis, teruslah menebar kebaikan dan tingkatkan ketaqwaan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 


    Karya tulis : Sila Nirmala, S.IP., M.I.Kom


    Posmetro Palembang

    Komentar

    Tampilkan

    Berita Utama