PALEMBANG - Komite Olahraga Nasional (KONI) Sumatera Selatan (Sumsel) secara resmi telah menerima surat gugatan pembatalan putusan Musayawarah Kota (Musorkot) KONI Prabumulih 2021 siang tadi, Sabtu (31/07/2021) di Palembang.
Surat gugatan yang diserahkan oleh Jun Manurung CS diterima langsung oleh Ketua Umum KONI Sumsel Hendri Zainudin. Tampak dalam penyerahan berkas turut didampingi H. Eddy Riyanto Anggota DPRD Sumsel periode 2014-2019.
"Iya hari ini surat gugatan pembatalan putusan Musorkot KONI Prabumulih kita serahkan ke KONI Sumsel dan telah diterima secara langsung oleh Ketua Umum Bapak Hendri Zainudin" ujar Arafik Zamhari, S.Pd.I kepada wartawan seusai penyerahan berkas gugatan.
Dikatakan, dalam berkas gugatan pembatalan putusan Musorkot juga disertakan bukti-bukti pelanggaran yang dilakukan oleh panitia penjaringan calon hingga bukti pelanggaran yang dilakukan oleh ketua Pimpinan Sidang dan anggota serta kronologi peristiwa pemicu kericuhan yang dilakukan oleh pimpinan sidang yang semena-mena mengetok palu tanpa menerima interupsi peserta Musorkot.
"Dengan penyerahan gugatan hari ini kami berharap KONI sumsel dapat bertindak adil untuk membatalkan hasil putusan Musorkot KONI Prabumulih 2021 demi masa depan keolahragaan nasional tanpa intervensi dan bebas kepentingan Politik. Karena sepengetahuan kita, pelaksanaan Musorkot pada Rabu, 28 Juli 2021 lalu sarat dengan kecurangan dan tekanan politik. Didalam berkas juga kita lampirkan bukti-bukti pelanggaran yang dilakukan oleh Panitia dan Pimpinan sidang" papar Arafik.
Harapan yang sama juga disampaikan oleh Jun Manurung salah satu peserta Musorkot yang turut hadir dalam penyerahan berkas gugatan pembatalan putusan Musorkot KONI Prabumulih 2021. Menurutnya, gugatan pembatalan putusan musorkaot yang dilayangkan hari ini dimulai dari KONI Sumsel.
Kemudian kata dia, usai Gugatan ke KONI Provinsi, pihaknya juga akan menyerahkan berkas pengaduan pelanggaran UU berkaitan Musorkot KONI Prabumulih ke Kementerian Dalam Negeri, Menpan RB, BAORI, KPK, DPR RI, Hingga MK.
Selain itu, Pemimpin Redaksi Posmetro.co.id itu juga mengaku akan melaporkan Ketua KONI Daud Rotasi, Panitia Penjaringan Ketua KONI dan Pimpinan sidang dan Anggota ke Polda Sumsel terkait tindak pidana dugaan Suap pada ajang pemilihan ketua KONI Prabumulih yang dibalut dalam Musorkot.
"Iya, langkah itu akan kita tempuh mengingat pelaksanaan Musorkot yang amburadul dan terkesan pemaksaan. Demokrasi dikesampingkan yang kental justru pemaksaan. Dugaan suap Itu pasti. Karena yang pertama panitia memihak. Kedua melabrak aturan dan itu adalah bukti Ketua KONI, seluruh panitia penjaringan dan panitia sidang terkontaminasi gratifikasi sehingga perlu diusut demi organisasi yang bermartabat" pungkasnya.
Ditempat terpisah, Ketua umum KONI Sumsel Hendri Zainudin yang dikonfirmasi membenarkan telah menerima berkas gugatan penolakan putusan Musorkot KONI Prabumulih 2021 yang di gelar di Grand Nikita Hotel pada Rabu, 28 Juli 2021 lalu.
Berkas sendiri kata manejer Sriwijaya FC itu diserahkan langsung oleh Arafik Zamhari dan kawan-kawan. Menurut HZ, (Hendri Zainudin-red) setelah berkas diterima pihaknya akan segera membentuk tim guna melakukan pemeriksaan berkas serta investigasi dugaan kecurangan dan pelanggaran dalam Musorkot KONI Prabumulih.
HZ juga menegaskan pemeriksaan berkas akan dilakukan secara objektif dan profesional. Jika nantinya tim menyatakan menerima gugatan yang dilayangkan oleh penggugat maka Musorkot dinyatakan batal.
"Dokumen berkas gugatan putusan Musorkot sudah kita terima. Setelah ini tentu KONI akan membentuk tim guna melakukan pemeriksaan, penelusuran, investigasi lalu menyimpulkan untuk nantinya diputuskan. Yang pasti KONI Sumsel akan bekerja secara objektif dan profesional. Hasilnya nanti akan disampaikan ke Publik" pungkasnya.