POSMETRO, OI - Gereja HKBP Efrata Lorok Resort Palembang di Minggu Pertama Advent (28/11/2021) menggelar 3 acara bersejarah sekaligus yakni penerimaan satu unit kenderaan bermotor operasional pelayanan gereja, Penahbisan tiga orang sintua dan pelepasan atau purna tugas (Pensiun) sintua Rukiah Br Sitompul.
Disebut bersejarah lantaran hari pelaksanaannya bertepatan dengan minggu pertama Advent yang berarti masa penantian kedatangan Kristus yang kedua, yakni kedatangan Tuhan pada akhir zaman ditandai dengan menyalakan lilin yang pertama di Gereja.
Selain itu, yang menarik dari penahbisan Sintua HKBP Efrata kali ini adalah satu diantara ketiganya merupakan anggota Kepolisian Resort Ogan Ilir (Polres OI) Bripka L.Marbun.
Di usinya yang muda, Bripka L. Marbun dipercaya oleh jemaat Wick untuk mengemban tugas sebagai pelayan Tuhan. Sosoknya yang ramah, humanis dan kedewasaan berfikir serta bertutur sapa tentu menjadi salah satu penilaian tersendiri bagi jemaat untuk mempercayakan tugas tersebut dia emban.
Selain L. Marbun, Pdt. HKBP Resort Palembang L.D.Sibarani, M.Th didamping Pendeta HKBP Efrata Pdt.Ferdinan F Silaen juga menahbiskan M.Silaban dan N.Br Sihite sebagai Sintua baru HKBP Efrata. Ketiganya diberi amanah sebagai pelayan Tuhan di lingkungan (Wick) masing-masing melakukan pelayanan sebagai perpanjangan tangan Pendeta.
Sebelum resmi menerima penahbisan ketiga Sintua ini telah dibekali dengan pembelajaran secara khusus dengan modul pelatihan learning sintua di Gereja HKBP Lorok Maupun Gereja HKBP Resort Palembamg. Dengan bertambahnya pelayan Sintua diharapkan dapat meningkatkan pelayanan di HKBP Efrata.
"Sebelum menerima Penasbihan, Calon Sintua telah mengikuti sermon-sermon Parhalado dan pembinaan khusus yang dilakukan selama satu sampai dua tahun. Dalam masa-masa persiapan itu Calon Sintua sebelumnya juga telah menerima pembinaan sepwrti mengenal perangkat-perangkat pelayanan di HKBP, yakni: Bibel, Buku Ende, Agenda yang besar dan Kecil, Katekismus, Konfesi, RPP, AP. Kemudian mendalami Alkitab mulai dari Kejadian sampai Wahyu, mendalami isi dari Konfesi dan RPP" ujar Pdt. L.D Sibarani disela-sela Khotbahnya.
Kemudian lanjut dia, para calon Sintua ini juga telah dibekali tata cara berkhotbah, mulai dari persiapan hingga penyampaian. Lalu mempelajari bagaimana menjadi liturgis serta tata-cara yang berkaitan dengan persiapan-persiapan yang dibutuhkan untuk pelayanan.
Dalam sambutannya di sela-sela Khotbah (Jamita) yang diambil dari 1 Tessalonika 3:9 Pdt. L.D Sibarani M.Th mengungkapkan bahwa tidak semua orang bisa menjadi sintua. Mereka (Sintua-red) adalah orang yang terpilih.
"Sintua atau parhalado adalah warga jemaat yang terpanggil dan terpilih untuk mempersembahkan dirinya dalam menjalankan pekerjaan pelayanan di tengah-tengah jemaat. Mengamati jemaat yang dipercayakan kepada mereka dan meneliti perilakunya" ujar Sibarani.
Kemudian lanjutnya, Apabila mereka mengetahui seseorang tidak berperangai yang baik, dia harus ditegor dan diberitahukan kepada Pendeta untuk dinasihati. Tugas lainnya ialah mengajak jemaat untuk datang beribadah dan meneliti alasan-alasan orang orang yang tidak mengikutinya. Mengajak para anak sekolah untuk rajin bersekolah. Mengunjungi orang sakit dan memberi bantuan sesuai dengan kemampuannya, namun yang terpenting adalah mengingatkan mereka akan Firman Allah dan mendoakannya. *BG7UN