POSMETRO, BANYUASIN - Menjelang akhir tahun 2021, Sebanyak 45 Anggota DPRD Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) ke Bandar Lampung. Mengingat keuangan Daerah yang sedang krisis, sebahagian anggota Dewan pun protes dengan alasan pemborosan terlebih bimtek tersebut digelar di hotel mewah di Kota Bandar Lampung. Begitu, Bimtek di luar kota tetap digelar sebab jumlah suara protes anggota dewan lebih sedikit ketimbang yang meyetujui bimtek.
Al hasil, Bimtek pun digelar di sebuah Hotel mewah di Pusat Kota Bamdar Lampung. Hotel "Al" menjadi pilihan para wakil rakyat Banyuasin itu menggelar Bimtek. Entah apa tujuannya yang hanya sekedar menggelar Bintek mesti jauh-jauh ke luar Kota padahal Palembang atau Kota Lain di Sumsel lebih dari layak untuk sekedar Bimtek semata.
Waktu pun terus bergulir, di areal parkir bagian depan hotel Al telah tersusun rapi mobil mewah berplat BG milik anggota DPRD Banyuasin. Satu diantaranya sebuah mobil Pajero Sport berwarna putih terparkir didepan Hotel. Mobil tersebut adalah milik anggota DPRD Banyuasin dan tidak asing lagi di kalangan wartawan Banyuasin.
"Iya pak itu mobil tamu dari Banyuasin yang menginap di Hotel ini,"ujar salah satu petugas hotel ketika ditanya wartawan yang secara kebetulan menginap di Hotel yang sama. Mereka lanjut dia, akan menggelar acara rapat di hotel tanpa menjelaskan lebih jauh berapa hari hotel tersebut di gunakan.
Plesiran Anggota DPRD ke luar daerah berkedok bimtek dan dinas luar sebenarnya biasa saja dilakukan. Hanya saja mengingat keuangan Kabupaten Banyuasin yang sedang memprihatinkan seharusnya DPRD bisa berhemat dan mengalokasikan anggaran yang tidak mendesak tersebut untuk kepentingan masyarakat yang sedang kesulutan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Terlebih lagi Pemkab Banyuasin banyak hutang dan beberapa anggaran terpaksa di refocussing untuk penanggulangan pandemi covid-19.
Terkait plesiran berkedok Bimtek yang digelar oleh beberapa anggota DPRD Banyuasin ke Bamdar Lampung ternyata jyga ditentang oleh anggota DPRD lainnya seperti Muhhamad Nasir, S.Si. Kepada wartawan, Nasir mengaku bahwa dirinya adalah salah satu anggota dewan yang menolak Bimtek digwlat di Bandar Lampung.
"Jauh sebelumnya saya telah mengusulkan kegiatan Bimtek dilaksanakan di Kota Palembang saja atau disalah satu Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan demi penghematan biaya. Hanya saja usul tersebut tidak diterima. Secara pribadi tak mungkinlah saya sebagai wakil rakyat berpoya-poya menggunakan uang rakyat sementara rakyat dalam kesulitan. Tapi apalah daya suara kita kalah banyak dalam forum"ujar Politisi Partai Golkar itu.
Dikatakan, berdasarkan pertimbangan keuangan dirinya dan beberapa anggota DPRD Banyuasin memilih untuk tidak berangkat Bimtek karena hanya akan menciderai kepercayaan masyarakat. "Saya dan berapa anggota DPRD Bamyuasin yang lain memilih untuk tidak berangkat takut akan menciderai kepercayaan yang diberikan oleh rakyat kepada kita" ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua DPRD Banyuasin, Noor Ismatudin. Dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp Noor juga mengaku lebih memilih untuk tidak ikut dalam rombongan Bimtek. "Waalaikumsalam. Iya pak. Mhon maaf sya tidak ikut bimtek, jawabnya singkat.
Sementara itu, Ketua DPRD Banyuasin, Irian Setiawan SH MH yang dikonfirmasi seputar Dinas Luar Bimtek DPRD Banyuasin ke Provinsi Lampung membenarkan bahwa kegiatan tersebut telah diagendakan. bahwa DPRD Banyuasin telah melaksanakan Bimtek di Provinsi Lampung," Yo memang ado bintek,"jawabnya singkat.
Sedangkan Sekretaris DPRD Banyuasin, H Adam Ibrahim SE MSi ketika dikonfirmasikan melalui pesan WhatsApp tanggal 10 Desember 2021 sekitar pukul 20.50 Wib, mengenai Bimtek dan anggaran serta berapa jumlah anggota Dewan dan staf Bagian Keuangan Setwan Banyuasin yang mengikuti kegiatan Bimtek tersebut hingga berita ini ditayangkan belum ada balasan. (Ril SMSI Banyuasin)