• Jelajahi

    Copyright © POSMETRO.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kriminal

    BREAKING NEWS: Video WBP LP Tg Raja Makai Sabu Viral lagi, Polisi Bergerak

    28 Januari 2025, Januari 28, 2025 WIB Last Updated 2025-01-28T05:21:26Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    POSMETRO.ID | 
    INDRALAYA – Polres Ogan Ilir langsung bergerak menindaklanjuti video viral seorang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Tanjung Raja yang terlihat mengonsumsi narkoba jenis sabu di dalam sel.



    Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo, melalui Kasat Resnarkoba Iptu Surya Atmaja, mengungkapkan pihaknya telah menemui Kalapas Kelas IIA Tanjung Raja untuk memastikan kebenaran video tersebut.


    "Kemarin kami sudah bertemu Kalapas Tanjung Raja untuk menanyakan kebenaran video yang beredar itu," ujar Surya pada Senin (27/1).


    Menurut penjelasan dari pihak Lapas, video tersebut merupakan rekaman lama yang diambil pada tahun 2022 dan sudah beberapa kali viral, terakhir pada Desember 2024 lalu.



    "Pihak Lapas telah memberikan klarifikasi bahwa itu video lama," tambah Surya.


    Saat melakukan peninjauan langsung ke ruang tahanan yang ada dalam video, Surya memastikan tidak ditemukan barang-barang terlarang. Meski demikian, Polres Ogan Ilir tetap menjalin kerjasama dengan Lapas untuk memberantas peredaran narkoba di kalangan WBP.


    "Pemberantasan peredaran gelap narkoba melibatkan berbagai pihak, termasuk BNN, Kepolisian, TNI, hingga pemerintah setempat. Jika ada WBP yang kedapatan mengonsumsi narkoba, tentu akan diproses sesuai aturan yang berlaku," tegasnya.


    Sementara itu, Plh Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Tanjung Raja, Meta Putra, menegaskan bahwa video tersebut telah berulang kali disebarkan melalui media sosial.


    "Pernah diunggah ulang dan sudah tiga kali viral. Kami sebelumnya sudah memberikan klarifikasi," kata Meta.


    Pihak Lapas juga telah melaporkan kejadian ini kepada Kanwil Kemenkumham Sumatera Selatan.


    "Sudah kami laporkan ke pimpinan bahwa itu video tiga tahun lalu," jelas Meta.

    (Dian)

    Komentar

    Tampilkan

    Berita Utama