• Jelajahi

    Copyright © POSMETRO.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kriminal

    Harga Gas Melon Di Torut Masih Tinggi

    09 Februari 2025, Februari 09, 2025 WIB Last Updated 2025-02-08T17:19:09Z
    Masukkan scrip iklan disini


    POSMETRO.ID | TORAJA UTARA - Pemerintah Daerah Toraja Utara dalam hal ini Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi - Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Toraja Utara bekerjasama dengan agen PT. HM. Yunus Kadir, Agen Sinar Ratte dan Atiga Utama telah menggelar operasi pasar Gas LPG 3Kg guna menekan lonjakan harga Gas LPG 3Kg yang dijual oleh pengecer hingga harga 35 ribu sampai dengan 40 ribu rupiah per tabung. 


    Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Disperindagkop-UKM, Amos H. Patella, saat diwawancarai di sela mengawasi operasi pasar Gas LPG 3Kg, Senin, 20 Januari 2025 lalu di lapangan bakti, Rantepao, Toraja Utara. 


    "Operasi pasar ini di gelar guna menindak lanjuti keluhan masyarakat terhadap tingginya harga gas LPG 3Kg yang di jual oleh pengecer yang mencapai harga Rp. 35.000 per tabung,".terang Amos.


    Sementara itu ditempat yang sama, Pengawas Perdagangan Muda Disperindagkop-UKM Toraja Utara, Harwan Bukkan menjelaskan untuk harga eceran tertinggi (HET) gas LPG 3Kg yang sudah di tetapkan pemerintah daerah di Torut di bagi atas dua zona. 


    "Harga ini berasal dari harga agen ke pangkalan Rp 18.500 per tabung, ditambah Rp 2.500 sebagai margin dari pangkalan di zona satu, dan Rp. 3.500 dari pangkalan di zona dua, sehingga total Rp 21 ribu di zona satu dan Rp. 22 ribu di zona dua," terangnya,".jelasnya.


    Operasi pasar telah berakhir, Jumat 07 Januari 2025, kemarin, namun dampaknya tidak menyeluruh di rasakan oleh masyarakat dan sebagian pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Toraja Utara.


    Hal tersebut disampaikan oleh salah seorang pelaku UMKM Warung Bakso yang enggan disebut namanya yang bertempat di Pasar Bolu, Rantepao, Sabtu (08/02/25),mengeluhkan harga gas LPG 3Kg yang tinggi dari tahun lalu. 


    "Sebelum tahun baru harga gas di pengecer pasar Bolu ini masih berkisar Rp. 28.000 dan harga pangkalan Rp. 25.000, tapi setelah tahun baru harga langsung naik di pengecer jadi Rp. 32.000, dan bahkan pernah di harga Rp. 35.000 sementara harga pangkalan naik Rp. 1000 menjadi Rp. 26.000,".jelasnya.


    ia juga menjelaskan sulitnya untuk mendapatkan gas dari pangkalan, karena jatah pangkalan tidak selalu ada setiap minggunya sementara kebutuhan pemakaian gasnya hampir setiap hari, "pangkalan juga kadang jual kadang tidak, ini saja pangkalan hampir satu bulan tidak menjual,".ucapnya.


    Ditempat berbeda, Rida seorang ibu rumah tangga pengguna gas LPG 3Kg, meminta agar pemda Torut mengambil tindakan tegas terhadap pangkalan dan pengecer yang sewena-wena menaikkan harga gas dari HET yang telah di tentukan dan melakukan teguran terhadap Agen yang tidak mengontrol harga jual pangkalannya. 


    "Seharusnya Pemda menegur Agen untuk mengontrol pangkalannya agar tidak menjual diatas harga yang di tentukan, tapi ini kok seperti di biarkan, ada apa dengan pemda Torut dan Agen.


    Setiap saya pertanyakan di pengecer, kenapa harga gasnya bisa semahal itu, pasti jawabannya karena pangkalan juga jualnya ke mereka mahal bahkan kadang sampai harga Rp. 28.000 per tabung itu katanya dengan berbagai alasan, kami ini sebagai pengguna hanya bisa pasrah pak, gas kan seperti kebutuhan pokok, tidak ada gas yah kami tidak bisa masak, jadi saya mohon kepada Pemda Torut dan Agen untuk secepatnya mencari solusi terhadap tingginya harga gas ini, ".tutup Rida.


    Untuk di ketahui, PT Pertamina Patra Niaga akan memberikan sanksi tegas bagi pangkalan atau agen yang berani menjual LPG 3 Kg diatas harga eceran tertinggi (HET). Sanksinya berupa teguran hingga pemutusan hubungan usaha (PHU).


    Bagi masyarakat yang mendapatkan pelanggaran itu dapat melaporkan langsung ke nomor call center Pertamina 135 dengan bukti berupa foto dan video atau langsung mendatangi Agen LP3 Kg terdekat.

    Komentar

    Tampilkan

    Berita Utama