• Jelajahi

    Copyright © POSMETRO.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kriminal

    Keren ! SMAN 7 Prabumulih Berhasil Antarkan 65 Siswa Tanpa Tes Ke Perguruan Tinggi Negeri

    12 Juni 2025, Juni 12, 2025 WIB Last Updated 2025-07-06T07:24:45Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     


    POSMETRO.ID | PRABUMULIH - SMAN 7 Prabumulih  yang dinahkodai Leonardi Jaye Putra ,M.Pd terus mendorong peningkatan kualitas peserta didiknya agar mampu bersaing dalam mendapatkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi sebagai bekal untuk mengarungi kehidupan kelak.


    Hasilnya, tahun 2025 ini SMAN 7 Prabumulih , Sumatera Selatan ini mampu mengantarkan 104 anak didiknya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi atau universitas  negeri yang tersebar di seluruh Indonesia.


    Ditemui di ruang kerjanya ,Rabu (11/06/25) . Kepala Sekolah SMAN 7 Prabumulih , Leonardi Jaye Putra M.Pd menerangkan sebanyak 23 anak didiknya berhasil masuk di berbagai Universitas Negeri melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP seperti Kedokteran Gigi UNSRI, Sipil UNSRI ,Universitas Sudirman, Insitut Teknologi Sumatera  dan Poltek.


    " Ada juga 24 siswa yang masuk jalur tanpa tes khusus UIN melalui Seleksi Prestasi Akademik Nasional ( SPAN), 8 siswa masuk Poltek Kes dan yang melalui tes sebanyak 39 siswa, jadi total ada 104 siswa tahun ini yang masuk ke perguruan tinggi negeri ," terangnya.


    Menurut Leonardi, ada sekitar 60-70 persen siswa yang mampu untuk mengikuti pendidikan yang lebih tinggi mengingat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi butuh biaya besar.


    Mengingat tidak semua siswa mampu mengikuti Bimbingan Belajar ( Bimbel) ,  sambungnya , pihaknya kolaborasi dengan wali siswa  menggelar Seleksi Kemampuan Akademik ( SKA) agar mengetahui keuggulan masing-masing siswa hingga universitas yang di tuju  dengan pembagian pembiayaan 70 persen sekolah dan 30 persen siswa .


    Masih kata Leonardi , Melalui seleksi ini, pihak sekolah akan mengetahui pelajaran apa yang menjadi dominasi siswa .Begitu juga yang tidak melanjutkan kuliah , pihak sekolah juga mengetahui bidang apa yang dikuasai siswa ,apa pertanian atau bidang teknik.


     " Yang bekerja juga akan menerima informasi yang benar, salah satunya ada siswa  yang ikut pelatihan ke jepang setelah mendapat sertifikat dari balai latihan kerja  tidak ada syarat harus pulang ke indonesia dulu selama 5 tahun , biasanya kan ada," ujarnya.


    Tidak hanya batas itu, SMAN 7 yang berada di depan Islamic Center Prabumulih ini juga meluncurkan program "  Smart English " yang mengajarkan bahasa inggris yang sifatnya sederhana yang berisikan percakapan sehari-hari sebagai modal tes wawancara untuk bekerja dengan perusahaan asing.


    " Yang diajarin percakapan sehari-hari seperti ketemu orang dan ketika kita hendak pergi, yang sederhana saja.Gaji tukang las biasa dan tukang lepas pantai kan beda , apalagi bisa bahasa inggris ,"  tuturnya ramah.


    Lebih jauh Leo mengungkap , bahwa semua siswa harus menerima perhatian yang sama dan sesuai porsinya masing - masing termasuk siswa  suka berkelahi yang selama ini menjadi momok di sekolah yang telah dipimpinnya selama 4 tahun ini.


    Dalam hal pembentukan kepribadian siswa  , pihaknya memberikan skor 1000 yang harus dihabiskan jika melanggar,  baik pelanggaran ringan seperti merokok dan minggat sekolah  hingga pelanggaran paling berat seperi tawuran dan narkoba.


    " Misal kan merokok nilai 100, berkelahi 250.namuni jika tawuran dan narkoba di lingkungan sekolah sesuai petunjuk polres dan Pemkot  dilingkungan sekolah tidak ada toleransi ,langsung dikembalikan ke orang tua 


    Diakhir Leonardi berharap agar siswa -siswi sadar dan lebih termotivasi  dengan capaian yang di telah raih SMAN 7 Prabumulih yang telah mengakomodir  siswa masuk tanpa tes siswa di Fak Kedokteran Gigi UNSRI dan kedokteran Umum Universitas Kepulauan Riau ( UKEPRI) tahun lalu dan tahun kedokteran gigi UNSRI .


    " Ini hasil dari "  SMAN 7 menuju program kedokteran ,alhamdullilah telah menghasilkan ," ujarnya sambil tersenyum .


    Disisi lain pria berkacamata ini juga berharap agar sistem pendidikan akan lebih baik sehingga setiap orang mendapatkan pendidikan secara merata . Dia menyebut hal seperti  Penerimaan Peserta didik Baru ( PPDB)harus disosialisasikan kepada publik secara masif dan terukur agar apa itu zonasi dan domisili dapat dipahami masyarakat secara utuh.


    " Kadang kita kira sudah masif ,namun masih ada yang belum menerima informasi tersebut ," tutupnya.

    Komentar

    Tampilkan

    Berita Utama