POSMETRO.ID | TANGERANG – Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2025 resmi ditutup pada Sabtu (30/8) di Hall 5–6 Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang. Penutupan dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Pangan, Zulkifli Hasan, bersama Ketua Umum Apkasi yang juga Bupati Lahat, H. Bursah Zarnubi, serta para bupati dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Bursah Zarnubi menyampaikan apresiasi tinggi atas dukungan berbagai pihak hingga AOE 2025 berjalan tertib, lancar, dan mendapat sambutan positif dari pengunjung maupun investor.
“Expo ini bukan sekadar pameran, tapi bukti nyata bahwa produk unggulan daerah mampu menarik minat pasar. Terbukti ada transaksi langsung di lokasi yang menunjukkan daya tarik ekonomi kabupaten,” ujar Bursah.
Menurutnya, keberhasilan AOE 2025 ditopang kerja keras panitia, dukungan pemerintah, serta fasilitas yang memadai mulai dari kebersihan, kenyamanan lokasi, hingga ketersediaan sarana umum.
Bursah juga menegaskan bahwa expo tidak boleh berhenti sebagai ajang tahunan, melainkan harus berlanjut dalam bentuk nyata di tiap daerah. “Ke depan, setiap kabupaten perlu membangun outlet produk unggulan. Dengan begitu, transaksi bisa berjalan berkelanjutan dan antar kabupaten saling bertukar produk,” katanya.
Sebagai contoh, ia menyebut adanya kerja sama dengan Kabupaten Minahasa Utara yang memesan 2.000 unit tas berbahan sabut kelapa, sekaligus membuka peluang pemasaran kopi Lahat ke wilayah tersebut.
“Kalau satu kabupaten bisa menghasilkan transaksi miliaran rupiah, bayangkan jika seratus kabupaten terlibat. Nilainya bisa mencapai puluhan triliun per tahun. Inilah yang kita maksud dengan perekonomian daerah yang hidup dan menjadi motor pertumbuhan baru,” tegasnya.
Sementara itu, Menko Pangan Zulkifli Hasan menekankan pentingnya membangun ekosistem ekonomi yang berkeadilan. Ia menilai struktur ekonomi nasional selama puluhan tahun terlalu dikuasai kelompok besar, sehingga UMKM dan potensi daerah kerap terpinggirkan.
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, menurutnya, berkomitmen melakukan koreksi dengan mendorong distribusi aset, pemberdayaan masyarakat desa, hingga penguatan UMKM. Hal ini diwujudkan melalui penyediaan dana besar untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), akses permodalan, serta pembentukan satgas pemberdayaan ekonomi desa yang dipimpin langsung oleh bupati dan walikota.
“Selama 20 tahun Apkasi Otonomi Expo ini berjalan, kita bisa melihat potensi besar daerah. Tapi jangan sampai expo hanya jadi seremonial. Harus ada keberlanjutan transaksi, kerja sama, dan ekosistem yang nyata mendukung kemajuan masyarakat daerah,” tegas Zulkifli.
Menko Pangan juga mengapresiasi kepemimpinan Bursah Zarnubi yang dinilainya enerjik, mampu menyolidkan Apkasi, serta menjalin hubungan erat dengan pemerintah pusat.
Penutupan AOE 2025 ditandai dengan prosesi resmi, pemberian penghargaan kepada stand terbaik, serta komitmen menjadikan expo sebagai tonggak kolaborasi antar kabupaten. Dengan demikian, AOE bukan sekadar ajang pameran, melainkan wadah strategis membangun jejaring ekonomi nasional berbasis kekuatan lokal*dhon