POSMETRO.ID, DAIRI - Tepat di Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, Minggu (17/8/2025) dini hari, gema semangat “Merdeka!” tak hanya terdengar di lapangan upacara, tetapi juga di jalanan Kabupaten Dairi. Bukan dengan parade atau pesta rakyat, melainkan lewat langkah tegas Polres Dairi bersama Polisi Militer yang menyisir sejumlah tempat hiburan malam (THM).
Razia gabungan itu dipimpin langsung Kasat Narkoba Polres Dairi, AKP Bram Chandra, dengan kekuatan 30 personel dari berbagai satuan. Malam itu mereka membawa misi sederhana, namun penuh makna: memastikan generasi bangsa di Dairi benar-benar merdeka dari jerat narkoba.
Sejak pukul dini hari, dua tim dibentuk untuk menyisir delapan titik THM yang telah dipetakan. Namun, tiga di antaranya—Star Light, Hangguruan, dan Dairi Indah—tampak tutup dan tidak beroperasi. Di lokasi lain yang masih hidup oleh dentuman musik, kehadiran aparat membuat suasana berubah hening.
Tepat di Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, Minggu (17/8/2025) dini hari, gema semangat “Merdeka!” tak hanya terdengar di lapangan upacara, tetapi juga di jalanan Kabupaten Dairi. Bukan dengan parade atau pesta rakyat, melainkan lewat langkah tegas Polres Dairi bersama Polisi Militer yang menyisir sejumlah tempat hiburan malam (THM).
Razia gabungan itu dipimpin langsung Kasat Narkoba Polres Dairi, AKP Bram Chandra, dengan kekuatan 30 personel dari berbagai satuan. Malam itu mereka membawa misi sederhana, namun penuh makna: memastikan generasi bangsa di Dairi benar-benar merdeka dari jerat narkoba.
Sejak pukul dini hari, dua tim dibentuk untuk menyisir delapan titik THM yang telah dipetakan. Namun, tiga di antaranya—Star Light, Hangguruan, dan Dairi Indah—tampak tutup dan tidak beroperasi. Di lokasi lain yang masih hidup oleh dentuman musik, kehadiran aparat membuat suasana berubah hening.
Pengunjung yang semula larut dalam hiburan, mendadak dihentikan aktivitasnya. “Kami minta semua kooperatif, ini untuk kebaikan kita bersama,” ujar AKP Bram Chandra menenangkan.
Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh: barang bawaan diperiksa, tubuh pengunjung digeledah, hingga pekerja hiburan pun tak luput dari atensi. Polwan diturunkan khusus untuk memeriksa tamu dan pekerja perempuan, sementara pengunjung pria diperiksa oleh personel laki-laki.
Tak berhenti di situ, razia berlanjut dengan tes urine. Sebanyak 14 orang—pengunjung dan pekerja—diminta menjalani pemeriksaan. Wajah mereka tegang menanti hasil, hingga akhirnya rasa lega menyeruak: semuanya negatif. Tidak ada yang terbukti menggunakan narkoba malam itu.
Hasil razia malam kemerdekaan ini seolah membawa pesan kuat. Tidak ada narkoba, tidak ada senjata tajam, dan tidak ada barang berbahaya yang ditemukan. “Kami ingin memastikan tempat hiburan malam di Dairi bersih dari peredaran narkoba. Ini langkah preventif agar masyarakat, khususnya generasi muda, tidak terjerumus,” tegas AKP Bram Chandra.
Razia ini menjadi simbol lain dari peringatan HUT RI. Kemerdekaan bukan hanya tentang mengenang jasa pahlawan, tetapi juga tentang bagaimana bangsa ini terus berjuang melawan ancaman baru—salah satunya narkoba.
Menjelang subuh, tim perlahan kembali ke markas. Jalanan Dairi kembali lengang. Tak ada barang bukti yang dibawa, namun ada rasa tenang yang tertinggal. Razia malam itu memberi pesan senyap: di tengah perayaan kemerdekaan, negara hadir untuk menjaga rakyatnya.
Malam itu, Kabupaten Dairi bukan hanya merayakan kemerdekaan dari penjajahan, tetapi juga meneguhkan tekad untuk merdeka dari narkoba.engunjung yang semula larut dalam hiburan, mendadak dihentikan aktivitasnya. “Kami minta semua kooperatif, ini untuk kebaikan kita bersama,” ujar AKP Bram Chandra menenangkan.
Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh: barang bawaan diperiksa, tubuh pengunjung digeledah, hingga pekerja hiburan pun tak luput dari atensi. Polwan diturunkan khusus untuk memeriksa tamu dan pekerja perempuan, sementara pengunjung pria diperiksa oleh personel laki-laki.
Tak berhenti di situ, razia berlanjut dengan tes urine. Sebanyak 14 orang—pengunjung dan pekerja—diminta menjalani pemeriksaan. Wajah mereka tegang menanti hasil, hingga akhirnya rasa lega menyeruak: semuanya negatif. Tidak ada yang terbukti menggunakan narkoba malam itu.
Hasil razia malam kemerdekaan ini seolah membawa pesan kuat. Tidak ada narkoba, tidak ada senjata tajam, dan tidak ada barang berbahaya yang ditemukan. “Kami ingin memastikan tempat hiburan malam di Dairi bersih dari peredaran narkoba. Ini langkah preventif agar masyarakat, khususnya generasi muda, tidak terjerumus,” tegas AKP Bram Chandra.
Razia ini menjadi simbol lain dari peringatan HUT RI. Kemerdekaan bukan hanya tentang mengenang jasa pahlawan, tetapi juga tentang bagaimana bangsa ini terus berjuang melawan ancaman baru—salah satunya narkoba.
Menjelang subuh, tim perlahan kembali ke markas. Jalanan Dairi kembali lengang. Tak ada barang bukti yang dibawa, namun ada rasa tenang yang tertinggal. Razia malam itu memberi pesan senyap: di tengah perayaan kemerdekaan, negara hadir untuk menjaga rakyatnya.
Malam itu, Kabupaten Dairi bukan hanya merayakan kemerdekaan dari penjajahan, tetapi juga meneguhkan tekad untuk merdeka dari narkoba.*moela