POSMETRO.ID | DAIRI – Suasana pagi di Pusat Pasar Sidikalang, Sabtu (23/8/2025), sempat cerah dengan pancaran mentari yang menemani para pedagang menata lapak dagangan mereka. Seperti biasa, hari Sabtu menjadi pekan besar di Kabupaten Dairi, di mana masyarakat dari berbagai kecamatan berbondong-bondong datang untuk bertransaksi.
Ribuan pedagang, baik tetap maupun musiman, memadati area pasar hingga meluber ke lahan parkir dan jalan sekitar. Kepala Divisi Pengembangan dan Pemasaran PD Pasar Dairi, Betharia Butar Butar, menyebutkan ada 479 pedagang resmi menempati blok A dan B, sementara sekitar 250 pedagang lainnya berjualan di sepanjang Jalan Sekolah dan Jalan Pekan.
Untuk harga kebutuhan pokok, sejumlah komoditas mengalami kenaikan. Cabai rawit menembus harga Rp40 ribu/kg, cabai merah di kisaran Rp20–22 ribu/kg, dan bawang merah melonjak hingga Rp60 ribu/kg. Adapun bawang putih relatif stabil Rp20 ribu/kg, sementara beras dijual Rp250 ribu per kaleng (16 kg).
Namun, harapan pedagang pupus ketika menjelang siang cuaca berubah mendung hingga turun hujan. Sejak pagi, pasar sudah terlihat sepi pembeli, dan kondisi semakin parah setelah hujan deras mengguyur. Banyak pedagang sibuk menutupi dagangannya dengan plastik karena khawatir basah, sementara pembeli justru lebih memilih berbelanja di lapak-lapak luar pasar.
Kondisi ini menimbulkan kecemburuan sosial di kalangan pedagang. Pasalnya, pedagang di dalam pasar diwajibkan membayar pajak melalui kutipan PD Pasar, sedangkan pedagang liar di luar pasar tidak.
Upaya penertiban yang dilakukan Pemkab Dairi bersama Satpol PP, Dishub, kepolisian, dan kecamatan setempat pun dinilai belum efektif.
“Menurut saya, Pemkab Dairi harus merenovasi pasar dengan bangunan permanen bertingkat. Kalau APBD tidak cukup, bisa melobi Pemerintah Pusat,” ujar Sahabat Berampu, salah seorang pedagang daging kerbau.
Ia menambahkan, ada dana DAK dari pusat yang bisa diusahakan untuk pembangunan pasar. “Dengan lobi dan relasi yang baik, saya yakin Pemkab Dairi mampu mewujudkannya,” tutupnya*moela