• Jelajahi

    Copyright © POSMETRO.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kriminal

    Judi Sabung Ayam di Toraja Utara Kian Tak Terbendung, Gereja Toraja Angkat Suara

    23 November 2025, November 23, 2025 WIB Last Updated 2025-11-23T04:06:16Z
    Masukkan scrip iklan disini


    POSMETRO.ID | TORUT - Aktivitas judi sabung ayam di sejumlah wilayah Toraja Utara kembali menjadi sorotan publik. Meski aparat beberapa kali melakukan penertiban, praktik yang diduga berlangsung secara sembunyi maupun terbuka ini dinilai semakin sulit dikendalikan.

    ‎Sorotan paling tegas datang dari Ketua Umum Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja, Pendeta Alfred Anggui, dalam kanal youtube @gerejatorajajemaatbetlehem6838 menyatakan keprihatinan mendalam terhadap maraknya penyakit sosial, khususnya judi, yang dikhawatirkan merusak karakter masyarakat.

    ‎Dalam komentarnya, ia menegaskan bahwa Toraja secara geografis tidak memiliki banyak sumber daya alam unggulan, sehingga modal utama daerah ini adalah orang Toraja itu sendiri.

    ‎*“Toraja tidak punya sumber daya alam yang dapat diunggulkan. Toraja hanya punya orang Toraja. Jadi tolong jangan biarkan orang Toraja itu dirusak dengan hal-hal negatif yang dapat merusak masa depan masyarakat, termasuk judi,”* ujarnya.

    Gereja Toraja, kata dia, tidak tinggal diam. Lembaga keagamaan ini merasa bertanggung jawab untuk menyuarakan sikap moral, terutama ketika pola hidup masyarakat mulai tergerus praktik-praktik yang dianggap merusak masa depan generasi muda.

    ‎ *"Gereja Toraja tegas menyoroti beragam penyakit sosial, terutama judi. Itu karena Gereja Toraja mencintai Toraja,”* lanjutnya.

    ‎Pernyataan tersebut memicu diskusi luas di tengah masyarakat, sebagian mendukung langkah gereja untuk bersuara, sebagian lainnya menilai bahwa pemberantasan judi membutuhkan kolaborasi lebih serius antara pemerintah, tokoh adat, tokoh agama, serta aparat penegak hukum.

    ‎Sementara itu, aparat daerah disebut terus melakukan upaya penindakan, meskipun tantangan di lapangan tidak kecil. Praktik sabung ayam sering berpindah-pindah, disertai jaringan pelaku yang diduga sudah terbiasa mengelabui operasi petugas.

    ‎Di tengah dinamika ini, seruan Gereja Toraja menjadi pengingat penting bahwa masa depan Toraja bergantung pada kualitas sumber daya manusianya. Dan bagi gereja, ancaman terbesar bukan hanya kehilangan budaya, tetapi kehilangan masa depan generasi muda akibat normalisasi kegiatan-kegiatan destruktif seperti judi.



    *Yudi Kurniawan/Metro Toraja/JM

    Komentar

    Tampilkan

    Berita Utama