• Jelajahi

    Copyright © POSMETRO.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kriminal

    Pusat Pasar Sidikalang Terbakar Hebat, Puluhan Kios Hangus Dilalap Api

    21 November 2025, November 21, 2025 WIB Last Updated 2025-11-21T06:15:55Z
    Masukkan scrip iklan disini


    POSMETRO.ID | SIDIKALANG — 
    Langit Sidikalang masih gelap ketika sebagian besar warga terlelap. Namun Jumat (21/11/2025) pukul 05.00 WIB, suasana mendadak berubah mencekam di Pusat Pasar Sidikalang. Kepulan asap tebal tiba-tiba membumbung dari pelataran eks Terminal Sidikalang, disusul kobaran api yang dengan cepat menjalar dari satu kios ke kios lainnya.



    Di tengah hiruk-pikuk pasar yang biasanya baru hidup menjelang pagi, kilatan api justru lebih dulu “membuka” hari bagi para pedagang pakaian bekas.



    Sukardi, seorang pedagang yang lebih dari sepuluh tahun berjualan di sana, adalah orang pertama yang melihat percikan api dari kejauhan.



    “Saya kira orang bakar sampah,” ujarnya sambil menatap puing kiosnya yang kini hanya berisi arang. “Tapi dalam hitungan detik, api langsung besar. Kami tak sempat menyelamatkan barang dagangan.”



    Ratusan bal pakaian bekas—modal puluhan pedagang yang disimpan untuk persiapan dagang menjelang Natal dan Tahun Baru—hangus. Asap hitam membungkus udara pagi, seolah membawa serta cerita usaha kecil yang ikut terbakar.



    Di sudut lain, Lina Br Purba berdiri memeluk tubuhnya sendiri. Matanya sembab, memandang kios yang atapnya tinggal rangka.



    “Semua orang berteriak. Kami berlari, tapi api sudah menyambar ke kios kami. Tak ada yang bisa diselamatkan,” ucapnya tercekat.



    Sementara para pedagang berusaha menyelamatkan diri, suara sirene mulai terdengar semakin keras dari arah jalan utama. KA UPT Damkar Dairi, Amudi Situmeang, S.Kom, langsung bergerak cepat setelah menerima laporan.



    “Kita kerahkan pasukan beserta tiga unit mobil Damkar—dua unit dari UPT Sidikalang dan satu dari UPT Damkar Sumbul,” jelas Amudi.



    Api yang terlanjur membesar membuat petugas harus bertarung hampir tiga jam untuk menaklukkan kobaran. Satu demi satu titik api dipukul mundur, sebelum akhirnya pasar kembali gelap oleh asap namun aman dari jilatan api.



    Ketika petugas melakukan pendinginan, para pedagang mulai menghitung kerugian. Hanya sedikit yang bisa diperhitungkan—karena sebagian besar hanya menyisakan abu.



    Hingga kini penyebab kebakaran masih diselidiki. Namun yang pasti, Jumat pagi itu meninggalkan luka mendalam bagi para pedagang yang menggantungkan hidupnya di pasar tersebut.



    Di antara puing-puing dan bau hangus yang tertinggal, tersisa harapan sederhana: agar mereka bisa kembali bangkit, membuka lembaran baru, dan menyalakan kembali semangat yang sempat padam bersama kios mereka.


    *moela/MetroDairi/JM

    Komentar

    Tampilkan

    Berita Utama