POSMETRO.ID | LAHAT - Di halaman SMA Negeri 2 Lahat, Sabtu (22/11/2025), matahari siang terasa lebih hangat dari biasanya. Ratusan siswa, guru, alumni, hingga para orang tua terlihat menyatu dalam suasana penuh suka cita. Spanduk besar bertuliskan “50 Tahun SMA Negeri 2 Lahat: Menginspirasi, Mencetak Generasi Hebat” membentang di panggung utama, menjadi saksi perjalanan panjang sebuah sekolah yang telah menempa ribuan anak bangsa.
Puncak perayaan HUT ke-50 ini bukan sekadar acara seremonial. Ia adalah napak tilas, potret perjalanan setengah abad sebuah lembaga pendidikan yang terus bergerak dan bertransformasi.
Di tengah riuh sorak penonton, Kepala SMA Negeri 2 Lahat, Dr. Tri Turnadi, tampak berdiri dengan senyum bangga. Baginya, perayaan emas ini adalah momen refleksi—mengenang masa lalu, menapaki jejak perubahan, sekaligus menatap masa depan.
“Seluruh kegiatan ini murni dukungan dari sponsor, donatur, wali murid, alumni, dan perusahaan-perusahaan yang peduli. Tidak satu rupiah pun dari sekolah,” ucapnya dengan nada haru.
Tri Turnadi punya alasan kuat untuk bangga. Dalam lima dekade, SMA Negeri 2 Lahat berhasil mencatatkan prestasi di berbagai level—dari kota hingga internasional. Yang paling mencuri perhatian pada hari itu adalah penampilan MC siswa yang membawakan acara dalam empat bahasa: Indonesia, Inggris, Jepang, dan Arab.
Walau sekolah tidak mengajarkan bahasa Jepang dan Arab, kemampuan itu tumbuh dari semangat belajar mandiri para siswa. “Ini bukti bahwa anak-anak kita punya kualitas karakter yang luar biasa,” ujarnya.
Di antara tamu undangan, hadir Niel Adrien, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat, yang mewakili Bupati. Namun kedatangannya bukan sekadar tugas dinas. Ada kebanggaan tersendiri yang terlintas di matanya. Niel sendiri adalah alumni SMA Negeri 2 Lahat angkatan 2003.
“Sekolah ini telah melahirkan banyak putra-putri terbaik,” katanya dalam sambutannya. Ia menyebut nama-nama besar: Wakil Gubernur Sumsel, mantan Bupati Lahat H. Cik Ujang, anggota DPRD Provinsi Nopran Marjani, hingga Sekda Empat Lawang. Semua pernah menjejak di ruang kelas yang sama.
Niel berharap sekolah terus konsisten meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sejalan dengan arah kebijakan nasional untuk mencetak SDM unggul di daerah.
Namun kemeriahan hari itu bukan hanya tentang sambutan dan prestasi. Di tengah area sekolah, stan-stan kecil penuh makanan dan karya siswa berdiri rapi, hasil kerja sama panitia, guru, dan komite sekolah. Alumni lintas angkatan saling berpelukan, mengenang masa-masa putih abu-abu. Para siswa sibuk memandu jalannya acara, dari panggung seni hingga lomba-lomba yang memeriahkan suasana.
Aroma kebersamaan terasa begitu kuat, seakan-akan 50 tahun perjalanan sekolah ini menyatukan semua orang dalam satu frekuensi: rasa bangga.
Senja mulai turun saat acara puncak mendekati akhir. Lampu-lampu panggung menyala pelan, menghangatkan suasana. Tepuk tangan peserta memenuhi lapangan, menandai berakhirnya perayaan yang sederhana tetapi sarat makna.
Di usia setengah abad, SMA Negeri 2 Lahat bukan hanya berdiri sebagai institusi pendidikan. Ia adalah rumah bagi para pencari ilmu, tempat ribuan mimpi dilahirkan, dibesarkan, dan diterbangkan.
Dan di balik perayaan emas yang berjalan meriah, ada satu pesan yang mengalun dari setiap sudut sekolah:
“Perjalanan 50 tahun ini baru permulaan. Masa depan harus lebih gemilang.”
*dhon/MetroLahat/JM
