masukkan script iklan disini
PRABUMULIH, PP - Raut muka para pedagang Pasar terminal Samping Mapolsek Prabumulih Timur yang direlokasi dampak proyek rehabilitasi pasar Kota Prabumulih tampak lesu dan tidak bersemangat. Mengapa tidak, janji Walikota Prabumulih yang katanya memberlakukan kebijakan terhadap angkutan masuk ke pasar tersebut tadi siang Kamis (03/04) tak terbukti.
Pasar yang diharapkan bakal ramai tersebutpun ibarat pepatah jauh panggang dari api. Pasalnya sejumlah angkutan masih enggan menurunkan penumpangnya di pasar sementara yang disediakan oleh pemerintah kota Prabumulih itu. Pedagang kian bingung dan mengeluh sepinya para pembeli yang mendatangi lokasi. Padahal sudah lebih sepuluh hari mereka menempati los-los yang disediakan.
Hasil Pantauan Posmetro belasan pedagang tampak hanya saling pandang sesama mereka di los-los berukuran 3x3 meter itu. Untuk menunggu pembeli datang, para pedagang memanfaatkan waktu untuk ngobrol-ngobrol. Terlihat pula ada pedagang tertidur pulas di ruang kios.
Para pedagang pun sangat pesimistis kalau barang dagangannya tidak akan laku seperti sebelumnya. Tetapi, untuk kembali ketempat semula sangat tidak mungkin mengingat lahan yang sebelumnya mereka tempati tidak lagi memungkinkan untuk dijadikan lapak berjualan. Pedagang juga mengaku tidak nyaman dengan tempat berjualan saat ini dan berencana akan pindah tepat dipinggir jalan raya agar dagangannya bisa dilihat oleh orang yang melintas.
Salah satu pedagang, Marni (41) yang berdagang pakaian, tas topi, ikat pinggang dan Dompet ini mengaku, dagangan yang dijajakan tidak banyak terjual karena sepinya pengunjung di Pasar samping polsek timur.
"Sudah jam segini satu barang pun belum ada yang terjual. Sepi nian Dik, pembeli yang datang ke sini," ujarnya Kamis (03/04).
Hal senada juga diungkapkan oleh rekannya pedagang yang membuka lapak warung nasi. Sebagai pedagang nasi iya sangat khawatir apabila tidak ada pembeli karna barang yang dijual tidak bisa bertahan lama. Padahal menurutnya dia hanya memasak sedikit saja makanan dari rumah untuk mengantisipasi makanan dagangan tidak banyak yang busuk. (pp/01)