masukkan script iklan disini
PRABUMULIH, PP - Terkait pembangunan jalur ganda (Doble track),oleh PT KAI ,yang rencana pembangunannya dimulai dari lintas Prabumulih - Kertapati dan kini pembangunanya tengah mulai beroprasi di perbatasan Kota Prabumulih Sumsel, ternyata mendapat tanggapan keras oleh anggota komisi 3 DPRD Kota Prabumulih, Adi Susanto SE.
Ditemui POSMETRO, Adi Susanto menilai proyek pembangunan jalur ganda (Double track), lintas Prabumulih – Kertapati tersebut, hendaknya perlu dikaji ulang. Pasalnya PT KAI dalam pengoprasian pengangkutan batu bara yang melintasi Kota Prabumulih selama ini dinilai tidak memberikan kontribusi sama sekali untuk kota Prabumulih.
Apalagi nantinya dalam pembangunan jalur ganda tersebut, jika tidak sesuai dengan aspek keadilan, tentunya masyarakat juga yang akan dirugikan. Seperti pelebaran jalan untuk jalur ganda(Double track), apakah ganti rugi untuk masyarakat sudah sesuai dengan rasa keadilan. Karena selama masyarakat yang berdomomisili sudah bertahun-bertahun tersebut, apakah PT KAI memperhatikan kesejahtraan mereka,’’ungkap Adi Susanto .
"Secara pribadi saya tidak setuju adanya proyek pembangunan jalur ganda/double treck oleh PT KAI, karena selama ini tidak menguntungkan bagi masyarakat luas dan hanya menguntungkan segelintir orang saja. Jika PT KAI selama ini mengklaim memiliki wilayah luas dan hak tanahnya. Lanjut anggota DPRD komisi 3 ini, apakah PT KAI bisa membuktikan secara nyata hal tersebut. Lebih baih PTKAI berintropeksi dengan mengevaluasi kenerjanya, yakni dalam pelayananya kepada masyarakat" papanya
Seperti contoh kecil lanjut Pria Pengoleksi batu akik ini, pelayanan pengamanan pintu perlintasan yang tidak ada pengaman ,yang sekarang ini kerap memakan korban. Ada beberapa titik pelintasan yang tidak ada pengamanya diwilayah Kota Prabumulih itu, yang seharusnya PT KAI dapat memberi rasa aman pada masyarakat maupun pelayanan lainya bagi masyarakat ,’’Pungkasnya.