• Jelajahi

    Copyright © POSMETRO.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kriminal

    Shoimatun Nur Azizah " Pos Asa"

    15 Oktober 2015, Oktober 15, 2015 WIB Last Updated 2015-10-15T07:05:47Z
    Masukkan scrip iklan disini
    Crazy Son

    bocah itu setinggi hati yang belum jadi
    kulitnya terpanggang mentari
    bajunya jarang ganti
    tiap mataku hinggap
    pada kering tubuhnya yang gering
    tangannya menadah
    bukan ke langit
    tapi kepada setiap orang yang lewat
    jemari mini itu siap menangkap
    berapa pun yang kauberi

    seringkali dia teriak
    tapi kata-katanya serak
    tak terbaca
    keinginannya tertahan pada sela tenggorokan
    yang mampu ia keluarkan harapan itu dengan menunjuk-nunjuk apa yang dia mau

    aku sering dengar dia minta jajan
    dari seberang jalan
    yang kasihan, mengasihaninya dengan senyuman
    yang peduli, mengusirnya pergi biar mandiri
    yang tak sayang memberinya uang
    dan berlalu tanpa harapan

    sedari usiaku delapan
    dia masih pendek
    tak tinggi-tinggi
    hingga kini tinggiku melampaui ibu

    hmm, andai malaikat turun mengangkatnya ke rumah pelangi
    penghuninya tak jauh beda
    bocah itu membuka mata setengah
    kanannya memakai alat mirip earphone tapi hanya sebelah
    ada yang berjalan terengah-engah
    masih ada lagi yang serupa
    tak tega aku menyebutnya

    ShNA, 021015



    Kakek Kikuk

    mata kiri kakek ini terluka
    dikatakan dokter memperbaikinya
    kini ketika dia menatap
    segalanya menjadi tiga
    anak-anak membawakannya domba
    si kakek bimbang yang dua hendak diapakan
    hanya satu yang buat pdkt sama Tuhan

    ShNA, 011015



    Pos Asa

    jantungnya mekar serupa bunga
    kupu-kupu keluar menebar mawar
    kumbang memompa darah
    merekah sekuntum senyum
    menatap pak pos datang
    membawa harapan sebesar pisang

    ShNA, 021015



    Menjalin Jalanan

    memacari jalanan yang enggan
    jadi selingkuhan sepanjang siang
    yang wajahnya merah nyala
    membara membawa cemburunya
    tukang sayur itu masih sama
    tak bosan mengangkat dagangan sambil berkendara

    penata rambut itu pun sama
    tak lelah memotong kepala orang
    menyulap uban menjadi perawan
    para tukang jahit tak letih mengayuh pedal
    menderu mesinnya tiap ada baju mengkal

    ah, muka tampan itu tak kusut menanti pembeli
    meski hanya membeli senyumnya
    sepertinya ada yang salah
    petani jatuh cinta kepada sawah
    yang ayu, hijau, tubuhnya merekah
    berarti beliau tidak salah
    setia menjemur padi hingga menjelma nasi

    oh, tukang kerupuk tadi tak sungkan makan
    sembari menggelar kerupuk biar kering
    oleh peluk panas mentari yang membuatnya garing
    ya, tentu tukang rujak tak lalai meracik buah ramah
    pak guru tak jemu memberi instruksi lari
    keliling lapangan tigaribu kali
    bahkan rumput itu tak mengeluh ketika
    takdirnya dijemput oleh sepasang domba

    tapi mengapa aku jenuh
    jika mereka tak meneriakkan peluh
    tiap pagi menatap pohon yang memohon doa afiat
    lewat jalan yang sekarat

    ShNA, 2015



    H i l a n g

    hilang hatiku saat kaulari dari profesi
    yang membuat kita rekat seperti piring dan nasi

    rapat rindu yang kujahitkan ke dalam jaketmu
    biar kehangatan itu selalu

    malam sabtu kaumangkal di otakku
    menarik kuda-kuda cumbu
    tapi itu seminggu lalu ketika semua satu

    kini kau dibawa angin musim dingin
    keluar dari batin tanpa izin

    ShNA, 150115



    Tentang ShoNA



    Merupakan nama pena dari Shoimatun Nur Azizah. Lahir di Klaten, kelahiran Klaten tahun sembilan enam. Puisi-puisinya dimuat di @Sayap Kata, detakpekanbaru.com, Dinamika News, Swara Nasional Pos, Detak Unsyiah. Juga terhimpun dalam antologi puisi Bangsa Bayangan, Belajar Pada Semut, Tinta Langit, Unconditional Love, Senja Tak Berpelangi, Asmara Dalam Kata, dll. Sedang mencari passion.

    Contact facebook Fallinheart Esha Enai. No. hp
    Komentar

    Tampilkan

    Berita Utama