Tentang
Ayah
Ayah
mengajarkan arti dewasa,
dengan tulisan berkampas luka,
dengan tinta belatar darah
Ayah
adalah bumbu dari segenap titah,
tumpah di ketiak basah,
atau tapak meretak gundah
Ayah
bukan siapa-siapa,
hanya sepucuk semangat tua,
menggali asa ke dalam raga yang berharap
semoga...
2015
Bulan
di Ujung Sumpah
Kutunggu
bulan rangkul rasa,
menjumpai
mesra.
alunkan
nadanada cinta,
yang
kucipta dari jemari sanubari,
memetik
rindu, menggelegar kalbu.
Tentang
penantian yang lemah karena tunggu,
satukan
jiwa yang adu,
guratan
semangat pun maju,
sebagaimana
alif yang bersumpah setia
dan mati di tangkainya
2015
Siang
di Sengat Mentari
merangkak
di terik matahari
panas yang tak berarti ringkih,
kukubur keluh pada keringat suci
tanpa sadar sang kulit sudah tak putih,
panas yang tak berarti ringkih,
kukubur keluh pada keringat suci
tanpa sadar sang kulit sudah tak putih,
telah melekat di warna indah,
ronarona tempo lama.
langit
siang ini kubenarkan bersaksi,
awan pun menutupi,
awan pun menutupi,
daksaku
yang letih, jadi payung penyelimut rintih,
aku dan segenggam ingin, tak ingin dicampuri.
aku dan segenggam ingin, tak ingin dicampuri.
langkahlangkah
ini harus tertapaki. Harus
.
kusiangi
temali rasa,
yang
tanggungjawabnya tak hingga,
mungkin
sampai aku tak ada,
atau
mungkin sampai aku di surga,
ya,
mungkin saja? dan semoga.
2015
Biodata:
Kelahiran Inderalaya 23 Tahun Lalu. Alumnus Administrasi Niaga –
Politeknik Negeri Sriwijaya. Menulis setiap hari sembari merawat blog yang
menghimpun coretan-coretannya. Puisi-puisinya dimuat di Detak Pekanbaru, Sayap
Kata, Metro Riau, Tribun Sumsel dan Xpresi Riau Pos. Ketua Community Pena
Terbang (COMPETER) Palembang. Tinggal di Prabumulih - Palembang.