Bulan
Kau bersinar dimalam
gelap gulita
Engkau selalu menyinari
malam
Bintang-bintang yang selalu menemani
Tiada alasan engkau tak datang
Kecuali tertutup awan hujan
Bulan, Tanpamu malam
terasa kelam
Sudut-sudut jalan tak
nampak jalan
Tanpamu bulan
malam
terasa kelam Palembang, 2016
Pesan Waktu
Dulu kau dipuja bak raja
Dulu kau dikenal bak
belahan seluruh jiwa
Tapi kini, kau dihina, dicaci, dan diludah
Manis tebu telah campa
Yang tersisa hanya ampasnya saja
Kemuning emas-Mu kini juga tak lagi ada
Apa? apa? apa kini yang
dapat diperbuat
Kekuasaanmu tak ada pengaruh
Kau hanya duduk di Singgahsana lembu dan
Permaisurimu yang dianggap pembantu
Aku tidak bohong
Semua dapat dilihat
dengan mata kosong
Namun
Pesan bagimu pangeran
dan putri ratu
Engkau tidak akan bisa
kembali bertemu
Kehidupan hanyalah semu
Janganlah engkau bersedih sedu
Karena tak adanya waktu
Palembang, 2016
Biodata:
Penulis yang dilahirkan dari pasangan H. Ibrahim
dan Hj. Halima ini bernama Muhamad Legi, ia dilahirkan pada 2 Februari 1996 di
Desa Jirak kec. Sungai Keruh Kab. Musi Banyuasin Sumatera Selatan. Saat ini ia
sedang melanjutkan pendidikan S1 di Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP).
Kritik dan saran sampaikan ke FB: Muhamad Legi Rocky. Hp: 081322443810/
081958020554