.jpeg)
POSMETRO, BULUKUMBA - Cengkeh merupakan salah satu komoditas perkebunan unggulan Kabupaten Bulukumba. Menanam cengkeh dijadikan tren masa kini, hal ini dikarenakan omzet yang dihasilkan dari tanaman cengkeh begitu fantastis.
Masa panen cengkeh hanya terjadi sekali setahun atau sering disebut tanaman musiman. Bulan Agustus ini merupakan puncak panen tanaman cengkeh yang berlangsung kurang lebih 2 bulan lamanya.
Salah satu sentra perkebunan cengkeh di Kabupaten Bulukumba terletak di Desa Garuntungan, kec. Kindang. Di Desa ini mata kalian akan dimanjakan oleh hamparan perkebunan cengkeh yang begitu luas.
Pada bulan Juli lalu harga komoditas cengkeh sempat mengalami kenaikan secara signifikan jika dibandingkan musim panen pada tahun-tahun sebelumnya. Namun pada bulan Agustus ini harganya kembali turun secara signifikan pula.
Ishal kepala Dusun Kalimulasa sekaligus kelompok tani Desa Garuntungan mengungkapkan pendapatnya tentang harga cengkeh yang belum stabil ini.
“Menurut saya harga yang tidak stabil merupakan hal yang wajar. Mengingat pada tahun sebelumnya sering terjadi hal yang sama. Pasalnya, setiap menuju perayaan HUT RI maka harga cengkeh akan anjlok. Mengingat pada bulan Agustus sering terjadi hujan dan itu sangat berpengaruh pada proses pengeringan cengkeh,” paparnya saat di wawancarai via WhatsApp. Sabtu (13/8/2022)
Ishal pun menyampaikan harapannya tentang kestabilan harga cengkeh di Kabupaten Bulukumba.
“Begitu besar harapan saya kepada pemerintah untuk tetap menstabilkan harga hasil panen khususnya cengkeh. Karena itu merupakan sumber kehidupan bagi kami yang hidup di pedesaan,” harapnya. (rap)
