• Jelajahi

    Copyright © POSMETRO.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kriminal

    Proyek Masjid di Prabumulih Juga Terindikasi Tak Luput Dari Fee 15 %

    20 Maret 2023, Maret 20, 2023 WIB Last Updated 2023-03-20T08:58:02Z
    masukkan script iklan disini
    Dapatkan Segera Promonya di Sini


    POSMETRO.ID | PRABUMULIH - Masih lanjutan liputan investigasi dugaan fee proyek 15 persen di lingkungan Pemerintah Kota Prabumulih. Liputan kali ini tampak cukup menarik untuk dikupas tuntas dan berharap APH segera mengakhiri kecurangan penggunaan anggaran agar tidak bocor kemana-mana dan berakhir untuk kepentingan kelompok tertentu. 


    Sebagaimana harapan masyarakat yang mendukung APH segera bertindak untuk melakukan penyidikan awal berdasarkan informasi yang telah disampaiakan oleh media. Mengingat Pemerintahan sekarang ini akan segera berakhir maka sangat perlu melakukan aksi sedini mungkin untuk melakukan pengungkapan. Aliran dukungan kepada APH untuk bertindak begitu nyata disajikan di media sosial melalui kolom komentar. 


    Berdasarkan bincang-bincang POSMETRO.ID bersama 3 Narasumber yakni Mr, IS dan Ar disalah satu Cafe di bilangan padat karya sebenarnya sudah dapat disimpulkan bahwa dugaan fee 15 persen proyek bukan sekedar dugaan. "Mengapa? karna dari judul berita saja, saya dapat menyimpulkan bahwa ini nyata. Permintaan mereka cukup sederhana untuk sekedar menurunkan harga setoran dan tidak lebih. Mungkin saja ketiga Narasumber tersebut sangat keberatan jika dugaan setoran 15 persen itu terlalu berat dan mahal. Karna selain memikirkan keuntungan, biaya operasional Proyek juga menjadi penting untuk dipertimbangkan. Belum lagi jika proyek itu mengalami apes ketika nantinya diperiksa APH, Maka penjara menjadi hal yang tak terbantahkan kemudian" ujar pengamat Politik dan Kebijakan Publik Kota Prabumulih Pohan Maulana, SE.


    Yang lebih parah lagi menurut sumber Posmetro tersebut diatas, beberapa proyek yang berkaitan dengan pembangunan rumah ibadah, baik itu yang sifatnya rehab dan pembangunan baru juga tidak terlepas dari setoran 15 persen. Astaghfirullahaladzim!!


    Seluruhnya sapu bersih tanpa pandang bulu, dari mulai proyek kecil sampai proyek berniali besar, Masjid, Gereja, Sekolah semua sama, demikian Ar menjelaskan dugaan proyek yang dipajak 15 persen sebagai jatah preman menggunakan bahasa kearifan lokal Prabumulih.


    "Idak besak idak kecik, tegok galo. Idak Masjid, idak Gereja, sekolah dan bangunan lain keno galo singgonyo" ujar Ar dengan suara baritonnya saat itu masih di Sebuah Cafe bilangan Padat Karya. Suara khas pria yang berpadu antara bass dan tenor itu sampai-sampai mengusik pengunjung lain. Salah seorang pengunjung Cafe yang tidak berada jauh dari meja kami mengobrol bahkan tercengang seraya menggelengkan kepala mendengar penjelasan Ar yang penuh penekanan. 


    Pengunjung itu bernama Ridwan (41) dan tidak asing lagi di Cafe yang kami tempati. Iwan begitu panggilan akrabnya. Antara Iwan dan POSMETRO.ID sebenarnya sudah saling kenal. Di Cafe ini awalnya ketemu dan kenalan tak sengaja. Ia juga sering membawa Laptop dan melakukan pekerjaan disela-sela jam istirahat. Biasanya Iwan ber 3 bersama Rekannya yang bekerja di Perbankan dan hari itu tumben saja Iwan terlihat sendiri dengan sebuah Laptop di depannya.  Saat mata kami beradu tatap, Iwan mengedipkan matanya kepada POSMETRO.ID seolah memperjelas maksud dan tujuan Obrolan yang baru saja didengarnya. Jauh dibawah alam sadar, POSMETRO.ID berharap Iwan benar-benar bekerja di Perbankan seperti yang ia sebutkan saat kenalan pertama dulu. Jangan sampai Iwan berbohong yang ternyata dia bekerja disebuah lembaga anti rasuah seperti KPK, atau lembaga Tipikor maka tamatlah karir tiga Narasumber Posmetro sebagai Kontraktor.


    Karna apapun bisa terjadi tak terduga di zaman ini. Seperti Wartawan yang tiba-tiba diangkat dan dilantik menjadi Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek). Sebagaimana berita Viral beberapa waktu lalu dimana Pria bernama Umbaran Wibowo yang dikenal sebagai Wartawan ternyata merupakan Polisi dan membuat heboh Dunia Wartawan karna tiba-tiba saja Umbaran Wibowo yang tenyata Polisi berpangkat Inspektur Satu (Iptu) diangkat menjabat Kapolsek Kradenan, Polres Blora, Polda Jawa Tengah.


    Dan bukan tidak mungkin hal-hal seperti itu terjadi di Kota Prabumulih. Bahkan Walikota Ridho Yahya kerap mengaku Petugas KPK masih ada di Kota Prabumulih. Sungguh luar biasa Walikota tahu posisi KPK ada diwilayah Pemerintahannya. Atau jangan-jangan KPK dan Walikota Prabumulih selalu komunikasi sehingga tahu saja dimana posisinya berada. Ah.. sungguh tehnologi KPK sudah ketinggalan Zaman dan masih saja kalah dengan intelijen Kepala Daerah. 


    "Jangan terlalu dipercaya Bang. Bisa saja itu alibi Walikota untuk mengurangi kos pengeluaran. Memang terkadang hal tersebut perlu dilakukan oleh pemangku jabatan karna tidak ingin berbagi rezeki dengan Warga. Ajian yang masuk akal, dan warga tidak akan protes jika menyebut tidak boleh ini dan itu karna ada KPK. Yang seharusnya keluar duit jadi urung. Paling tidak pengeluaran bisa ditekan, apalagi masa jabatan segera berakhir" POSMETRO.ID berandai-andai berusaha membuyarkan lamunan alam bawah sadar dan berusaha fokus pada wawancara bersama 3 narasumber.


    Untuk proyek khusus Rumah Ibadah menurut IS, biasanya di serahkan kepada Kontraktor Baru. Jadi, ciri Kontraktor baru bisa ditandai memalui pekerjaan Proyek Rumah Ibadah. "Atau paling tidak diserahkan kepada Kontraktor Luar dan Kontarktor Lokal yang siap untuk mengerjakannya. Pada dasarnya, Kontraktor juga banyak yang menolak jika fee masih diterapkan pada Proyek Pekerjaan Masjid atau rumah ibadah. Iya, tidak bisa membantu, setidaknya jangan mencari untunglah kalau bisa dari Proyek Masjid. Tapi mau tak mau apapun itu semuanya sudah menjadi kesepakatan" tutur IS dengan menundukkan Kepala.


    Suara IS terlihat melemah menyebut kalimat akhir, Suaranya serak seolah ada benda yang tersangkut di tenggorokannya. "Minum dulu" Kata Ar, menyodorkan botol air mineral yang berada di atas meja Kami. 


    Dari, IS, Obrolan kali ini diambil alih oleh Mr. Ia yang sebelumnya memainkan Gawai ditangannya, dengan pelan meletakannya di atas bungkusan rokok Sampoerna mild. Mr mengaku sejauh ini saat melaksanakan pekerjaan proyek Pemerintah sebisa mungkin menjauh dari Wartawan. "Kalau dulu saya sebisa mungkin jangan sampai berhubungan dengan wartawan. Karna saya sadar Proyek yang saya kerjakan sudah cacat sebelum lahir. Semua itu saya kerjakan tidak lain karna ingin bertahan hidup. sebab diusia sekarang ini tidak mungkin menjadi melamar sebagai Pegawai Negeri. Mana anak-anak sudah beranjak besar dan butuh biaya yang tidak sedikit untuk Sekolah. Belum lagi Perusahaan harus jalan karna ada biaya pajak yang harus dilaporkan setiap bulannya jangan sampai di blacklist" ujarnya.


    Mr menambahkan. Meski situasi dan kondisi yang mendera pemikirannya, semaksimal mungkin ia berusaha melaksanakan pekerjaan hingga selesai tepat waktu. Entah itu nantinya bisa saja menjerat dirinya ke meja hijau namun setidaknya ia sudah berusaha memberikan yang terbaik meski dengan untung seadanya. "Karna bagaimanapun beban moral juga Bang bagi kita kalau pekerjaan mangkrak. Kalau soal hutang jangan ditanya. Saya bisa menjamin tidak ada kontraktor yang tidak berhutang. Baik itu Hutang sesama kontraktor, maupun hutang Bank" pungkas Mr. 


    Suara Adzan Maghrib yang berkumandang tampaknya akan segera mengakhiri obrolan kami sore ini. Baik, Mr, IS dan Ar dengan kompak undur diri dari tempat. Lalu POSMETRO kemana? Bukankah tadi Mr, yang mengajak kesini untuk wawancara. Selain itu Jujur Saja Posmetro masih penasaran lagu apa lagi yang ingin diputar di Audio Mobil yang kami kenderai seuasai wawancara kali ini.


    "Oh iya. Kita bubar bareng-bareng saja. Abang ini tadi bareng aku kesini, Motornya dititip di Rumah" ujar Mr, secara halus mengusir kedua teman Kontraktornya itu. Mendengar ucapan Mr, jelas saja membuat senang POSMETRO. Selain ingin membuktikan rasa penasaran atas lagu berikutnya di Mobil Pajero Sport warna hitam itu, juga ingin membuktikan wawancara kali ini benar adanya. Karna kebiasaan orang kerap menyuarakan perasaanya melalui lagu. Baik itu perasaan cinta, perasaan galau, atau sekedar ingin meminta maaf. 


    Usai melakukan pembayaran di kasir atas sejumlah makanan dan minuman yang kami habiskan saat wawacara tadi, Posmetro dan Mr langsung menuju tempat Mobil di Parkir lalu bergegas meninggalkan tempat itu. Dari kaca sepion lambat laun Cafe yang kami tempati tadi sudah menghilang dari pandangan. Sementara kami sesekali masih mengobrol tanpa di iringi lagu. Hingga akhirnya di depan Bank BCA Jalan Sudirman, Mr menghentikan laju kenderaanya. 


    "Sebentar Bang, ujar Mr" seraya membuka pintu Mobil itu. "Oh iya, Ambillah banyak-banyak" kataku basa-basi untuk memecah suasana. Mr tersenyum seraya berjalan menuju sebuah ATM di sudut Gedung Bank tersebut. Di dalam Mobil di kursi penumpang sebelah kiri tepat Posmetro duduk di layar Monitor jelas terlihat audio Mobil itu hidup tapi tidak mengeluarkan suara. 


    Tak berselang lama derit suara Pintu Mobil berbunyi, Mr ternyata sudah selesai dengan urusannya di ATM BCA. Sejurus kemudian Mobil itupun bergerak. Disebelah kursi Sopir saya masih mematung dan fokus melihat jalanan yang ramai dari lalulalang kenderaan. Tak lama kemudian suara lantunan musik nan merdu perlahan  memecah keheningan di dalam Mobil. Jika tidak salah itu lagu berjudul "I've Been Away Too Long" Entah siapa yang mempopulerkan lagu itu awalnya tapi setidaknya lagu ini cukup menarik dan sedikit bisa menjawab kebenaran wawancara yang kami baru saja lakukan.


    Lirik lagunya jika diterjemahkan beberapa bait maka hasilnya 

    Dan saat aku melihat matamu...

    Aku tidak bisa terus berbohong...

    Itu menghancurkan hatimu,

    Tapi aku tidak bisa menyembunyikannya... Oh, tidak...

    aku sudah pergi terlalu lama...


    I can't go on with lie...

    It breaks your heart,

    But I just can't hide it... Oh, no...

    I I've been away too long...

    Now I just can't go on...

    I've been away too...


    Maka Keselurah Lirik tak lebih seperti ini :

    How can I say to you...

    I love somebody new...

    You were so good to me, always...

    And when I see your eyes...

    I can't go on with lie...

    It breaks your heart,

    But I just can't hide it... Oh, no...

    I I've been away too long...

    Now I just can't go on...

    I've been away too...

    I, I've been away too long...

    No, I can't be so strong...

    I've been away too long...

    Don't look that way to me...

    It hurts you, so I see...

    But I just can't go on with lie...

    I gave you all I had...

    So there is nothing left...

    I may be wrong,

    But I better go now... Oh, no...

    I, I've been away too long...

    Now I just can't go on...

    I've been away too...

    I, I've been away too long...

    No, I can't be so strong...

    I've been away too...


    Searching di Youtube, suara vocal yang dinyanyikan oleh perempuan di Audio Mobil Mr, hampir mirip dengan penyanyi di bawah ini.


    Dengan ini, setidaknya Mr telah mewakilkan perasaanya yang tulus yang dapat diperlihatkan secara tak sengaja melalui lagu. Di awal ia juga tertangkap sedang menggambarkan isi hatinya dan diakhir dibuktikan juga dengan lagu. Iya, semua ini masih menduga-duga saja. Namun yang pasti, Mr telah mencoba memberi jalan untuk Aparat berwenang melakukan tindaklanjut penyidikan awal.




    Komentar

    Tampilkan

    BREAKING NEWS