• Jelajahi

    Copyright © POSMETRO.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kriminal

    Tragis! Ratusan Siswa di PALI Keracunan Makan Bergizi Gratis

    05 Mei 2025, Mei 05, 2025 WIB Last Updated 2025-05-05T14:58:25Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    POSMETRO.ID | PALI - Program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto seharusnya menjadi angin segar bagi dunia pendidikan dan gizi anak bangsa. Namun, insiden memilukan terjadi di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan. Sebanyak 121 siswa dari berbagai jenjang pendidikan mengalami dugaan keracunan setelah menyantap makanan dari dapur MBG di Kecamatan Talang Ubi, Senin (5/5/2025).



    Insiden ini sontak menimbulkan kepanikan luar biasa. Puluhan siswa dilaporkan mengalami gejala mual, muntah, pusing, dan sakit perut usai makan. Mereka dilarikan ke berbagai fasilitas kesehatan seperti RSUD Talang Ubi, Puskesmas Talang Ubi, dan RS Pertamedika untuk mendapatkan penanganan intensif. Dari data yang diperoleh POSMETRO, sebanyak 40 siswa telah diperbolehkan pulang, sementara sisanya masih menjalani perawatan medis.



    Penyedia makanan, CV Kita Lestari, tercatat menyalurkan 2.400 porsi makanan untuk 22 sekolah. Menu hari itu terdiri dari ikan tongkol dan sayuran. Namun siapa sangka, niat baik justru berujung malapetaka.



    “Saya sangat syok dan sedih melihat anak saya terbaring lemas di rumah sakit. Kami orang tua tentu menyambut baik program ini, tapi kalau hasilnya seperti ini, siapa yang tidak takut?” keluh salah satu wali murid, enggan disebutkan namanya.



    Guru-guru dan kepala sekolah pun ikut khawatir. Sebab, selain berdampak pada kesehatan siswa, peristiwa ini berpotensi merusak kepercayaan publik terhadap program yang seharusnya mendukung tumbuh kembang anak didik.



    Kritik tajam datang dari Wakil Ketua II DPRD PALI, Firdaus Hasbullah, SH, MH, yang juga menjabat Ketua Umum DPW PGK Sumsel. Ia menegaskan, insiden ini tidak boleh dianggap sepele.






    “Bukannya gizi yang didapat, malah penyakit yang datang. Pemerintah dan Badan Gizi Nasional harus evaluasi total. Ini bukan makan siang biasa. Ini menyangkut nyawa anak-anak kita. Jangan ada celah sedikit pun dalam sistem penyediaan makanan,” tegasnya.


     

    Firdaus juga menyoroti pentingnya standar operasional prosedur (SOP) dari Badan Gizi Nasional. Ia mendesak agar proses mulai dari pengadaan bahan makanan hingga distribusi harus diaudit menyeluruh.



    Hingga berita ini diturunkan, belum ada konferensi pers resmi dari Pemerintah Kabupaten PALI. Plt. Direktur RSUD Talang Ubi, dr. Davied Arja, mengatakan bahwa penyebab pasti masih menunggu hasil laboratorium dari Palembang.



    “Kami terus mendata jumlah pasien. Karena kedatangan mereka serentak, semua layanan kami siagakan penuh,” katanya.

     

    Sementara itu, perwakilan penyedia makanan, Almarizan, mengaku belum mengetahui penyebab kejadian.



    “Kami sudah mengikuti instruksi pengawas program. Masakan dimulai pukul 00.00 dini hari dan distribusi dilakukan mulai pukul 09.00 hingga 11.00 WIB,” jelasnya.



    Masyarakat kini menanti langkah konkret dari pemerintah daerah, aparat penegak hukum, serta Badan Gizi Nasional. Jika benar keracunan disebabkan oleh makanan dari program MBG, maka evaluasi total, penegakan hukum, serta ganti rugi terhadap korban harus segera dilakukan.



    “Kami tidak menolak program. Tapi jangan biarkan anak-anak kami jadi korban percobaan kebijakan,” ujar seorang wali murid.



    Insiden ini menjadi peringatan keras: program sebaik apapun, jika dikelola tanpa kehati-hatian, bisa berujung bencana. Harapan masyarakat terhadap MBG tetap besar, namun kepercayaan yang telah runtuh harus dibangun kembali dengan transparansi, akuntabilitas, dan keseriusan dalam evaluasi. 

    Komentar

    Tampilkan

    Berita Utama