POSMETRO.ID | PRABUMULIH - PT Serat Nanas berkolaborasi dengan Koperasi Produsen MIWA Pineapple Prabumulih dalam bentuk Pelatihan Pembuatan Staples Fiber atau kapas berbahan baku serat nanas .
Diketahui , selama ini serat nanas diekspor ke berbagai negara hanya berbentuk serat , namun saat ini , setelah dilakukan penelitian lebih lanjut , serat nanas Prabumulih sangat cocok untuk dibuat menjadi kapas yang tentu saja memiliki nilai ekonomis lebih tinggi.
Pelatihan yang di laksanakan di Kantor Koperasi Produsen MIWA di Jl.Belitung , Lr.Bersama Kelurahan Gunung Ibul , Prabumulih Timur , ini dihadiri juga Direktur PT Serat Nanas ,Ida , Ketua Koperasi Produsen MIWA Agus Zaldi , Manager Area Pertagas Sumsel, Andre Tobing , Ketua Kadin Prabumulih Rudiansyah ST dan puluhan peserta .
Agus Zaldi , Ketua Koperasi Produsen MIWA Pineapple Prabumulih menyambut baik pelatihan pembuatan Staples Fiber pertama di indonesia ini dan mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung sehingga industri serat nanas dapat dikenal hingga ke manca negara .
" Terimakasih kepada Pemkot Prabumulih , PT Serat Nanas, Pertagas Sumsel dan Kadin Prabumulih atas suppornya, semoga menjadi motivasi kami untuk menjadi lebih maju lagi ," ucapnya.
Agus berharap, Penandatangan MoU dengan PT Serat Nanas dapat memenuhi target permintaan pemasokan 1 ton/bulan .
Sedangkan Direktur PT Serat Nanas , Ida menyampaikan rasa syukurnya karena bisa menjalin kerjasama dengan Koperasi Produsen MIWA Pineapple Prabumulih dalam mengembangkan industri serat nanas Prabumulih .
" Saya pikir ini potensi besar , kenapa tidak ada yang meliriknya, " ujarnya.
Wanita asal Kota Tembakau Temanggung ,Jawa Tengah ini mengungkapkan betapa berat perjuangan dalam membuat kapas berbahan serat nanas yang pertama kali di Indonesia ini.
" Alhamdulliah niat baik ini telah mengubah mimpi menjadi kenyataan , perlahan ditemukan orang ahlinya ," terangnya.
Lebih lanjut Ida menerangkan , selain di buat pakaian , serat nanas juga dapat dijadikan fiber pesawat terbang , spon penyaring rokok dan pembalut wanita yang memiliki anto bakteri dan bebas dari bahan kimia.
" Kain pertama hanya 8 potong di Indonesia , Salah satu hasil serat nanas Prabumulih adalah Pakaian pengantin Al- Ghazali ," tegasnya.
Masih menurut Ida , pada Juli nanti , Pakaian serat nanas akan mengisi pameran di bandung bersama brand- brand terkenal yang telah melalui proses seleksi yang ketat.
Melalui kegiatan pelatihan ini , Ida berharap tidak hanya bisa mentransfer ilmu membuat kapas dari serat nanas, namun lebih dari itu dapat menjadi penyemangat yang bisa menghasilkan ekonoms dari limbah menjadi bahan yang bernilai tinggi.
" Semoga ini menjadi awal kesuksesan dan Prabumulih menjadi lumbung kapas nasional , Mari kita bawa pitensinlokal menjadi potensi global," tutupnya.
Sementara itu, Manager Area Pertagas Sumsel , Andre Tobing berharap pelatihan ini mampu mendorong lebih jauh lagi dalam.mengubah serat nanas menjadi industri kecil dalam mendukung program pemerintah pusat menjadi lumbung pangan nasional .
" Kami bangga bisa terlibat dan berkontribusi dan kami tetap komitmen untuk memberikan yang terbaik sebagai tanggung jawab sosial , kami akan selalu hadir jika ada kendala ," tegasnya.
Andre juga berharap agar peserta bisa menguasai ilmu dalam mengolah serat nanas sekaligus menularkan kepada yang lain sebagi investasi masa depan seandai pelopor tekstil berbahan serat nanas.
Senada , Ketua Kadin Rudiansyah menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mensupport Koperasi Produsen MIWA .
" Kini saatnya kita meningkatkan peran dalam mendorong kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kota Prabumulih ," katanya.
Rudiansyah menyebut Kadin Prabumulih konsisten untuk mendukung penuh industri serat nanas yang di nilai tidak hanya menjadi prodak asli daerah, namun lebih dari itu kata, serat nanas juga mampu menjadi pintu masuk agar Prabumulih lebih dikenal dunia luar dan memka.lapangan kerja .
" Sebagai bentuk dukungan , Saya haruskan seluruh anggota Kadin Prabumulih Periode-2025-2030 wajib memakai baju serat nanas.Jika tidak dari kita ,siapa lagi," tegasnya.
Menurutnya , Nanas telah menjadi bagian dari sejarah panjang Kota Prabumulih , namun sejauh ini , sebutan Prabumulih kota Nanas hanya sebatas omongan saja dan hingga kini belum ada bentuk pengakuan dari negara dalam bentuk sertifikat .
" Selama ini hanya de facto, hanya kita yang ngomong Prabumulih Kota Nanas, secara yuridis nya belum, belum ada legalitasnya. Nah ini akan kita perjuangkan pengakuan Prabumulih sebagai penghasil nanas itu ," komitmen Ketua Kadin yang baru terpilih ini.
Dengan kegiatan ini , Rudi berharap nanas akan menjadi buah surga dan para peserta bisa mengaplikasikan ilmunya dalam mengembangkan industri serat nanas Prabumulih.
" Tugas kadin hanya jembatan , sebagai mitra strategis, semoga bisa bersinergi dalam menciptakan lapangan kerja ," harapnya.
Sedangkan Plh Asisten I Prabumulih , Reni Indriyani , menuturkan bahwa sesungguhnya Pemkot Prabumulih mendukung penuh kegiatan ini sebagai upaya mewujudkan segala impian panjang ini.
" Namun saya minta Bu Ida pabrik serat nanas didirikan di Prabumulih agar bisa mengurangi pengganguran ," tutupnya.