• Jelajahi

    Copyright © POSMETRO.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kriminal

    Kades di Ogan Ilir Dibekali Antikorupsi dalam Bimtek Siskeudes dan Jaga Desa

    23 Oktober 2025, Oktober 23, 2025 WIB Last Updated 2025-10-23T13:39:33Z
    Masukkan scrip iklan disini


    OGAN ILIR — Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) se-Kabupaten Ogan Ilir menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Operator Desa dengan materi aplikasi Siskeudes dan Jaga Desa.


    Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung PKK Kabupaten Ogan Ilir, Rabu (23/10/2025), dan bersumber dari Dana Desa (ADD) Tahun Anggaran 2025.


    Acara ini dihadiri Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri Ogan Ilir Rachdityo Pandu Wardhana, S.H. selaku narasumber, Kepala Dinas PMD Ogan Ilir, seluruh Kepala Desa, serta Operator Desa dari Kecamatan Indralaya, Pemulutan Barat, Indralaya Selatan, dan Kandis.


    Dalam pemaparannya, Rachdityo menegaskan pentingnya pemahaman kepala desa terhadap tata kelola pemerintahan desa, terutama dalam pengelolaan keuangan yang bersumber dari Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD).


    “Kepala desa adalah pejabat publik. Mengerti atau tidak, mereka wajib belajar tata cara pemerintahan yang baik. Karena mereka mengelola dana yang besar dan berdampak langsung pada masyarakat,” tegas Rachdityo.


    Ia juga mengingatkan agar para kepala desa berhati-hati dalam mengelola anggaran, karena penyalahgunaan dana desa dapat berujung pada tindak pidana korupsi.

    Menurutnya, pengelolaan dana yang tidak tepat sasaran dapat berdampak pada rendahnya kualitas pelayanan publik dan bahkan menimbulkan masalah sosial seperti stunting.


    “Kalau dana desa tidak dikelola dengan baik, akibatnya bisa fatal. Misalnya stunting meningkat, pelayanan publik menurun, dan akhirnya masyarakat desa yang dirugikan,” ujarnya.


    Selain itu, ia mendorong para kepala desa di 227 desa se-Kabupaten Ogan Ilir untuk berinovasi dalam meningkatkan pendapatan asli desa (PADes) melalui pengembangan potensi lokal seperti sektor pariwisata, kerajinan, atau produk unggulan desa.


    “Jangan hanya bergantung pada dana pusat. Kembangkan apa yang menarik dari desa masing-masing agar menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat,” tutupnya.

    Komentar

    Tampilkan

    Berita Utama