• Jelajahi

    Copyright © POSMETRO.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kriminal

    Kades dan Warga Parbuluan VI Mengungsi, Penegakan Hukum di Dairi Jadi Sorotan

    11 November 2025, November 11, 2025 WIB Last Updated 2025-11-11T10:35:48Z
    Masukkan scrip iklan disini


    POSMETRO.ID | DAIRI — Ratusan warga Desa Parbuluan VI, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, memilih mengungsi setelah rumah Kepala Desa Parbuluan VI, Parasian Nadeak, diserang dan dirusak oleh massa yang menolak kehadiran PT Gunung Raya Utama Timber (PT GRUTI). Hingga Selasa (11/11/2025) ini, pengungsian memasuki hari ketiga karena ketakutan terhadap ancaman dan intimidasi. 




    Warga dan keluarga kepala desa yang trauma menyatakan kecewa terhadap langkah kepolisian setempat. “Setelah penyerangan lokasi PT GRUTI dan rumah kepala desa, mana? Sampai hari ini Polres Dairi belum mengamankan satu orang pun dari mereka. Polres Dairi hanya memberi harapan palsu,” ujar salah seorang warga dengan nada kecewa. Pernyataan itu mencerminkan keresahan keluarga korban dan warga yang kini menuntut kepastian hukum. 




    Kepala Desa Parbuluan VI, Parasian Nadeak, kepada wartawan menunjukkan surat permintaan perlindungan hukum yang telah dikirimkannya ke Polres Dairi pada 20 Oktober lalu. Menurut keterangan Kades, permintaan itu diajukan setelah mendapat informasi rencana penyerangan, namun permintaan perlindungan yang diharapkan tidak terealisasi hingga rumahnya diserang. 





    Upaya konfirmasi kepada Kasi Humas Polres Dairi melalui pesan WhatsApp oleh wartawan terlihat dibaca tetapi belum mendapat jawaban resmi hingga berita ini diturunkan. Sejumlah laporan media lokal menyebutkan, sampai saat ini belum ada tersangka atau penangkapan terkait aksi pengrusakan yang terjadi beberapa waktu terakhir. 





    Pemerintah Kabupaten Dairi melalui aparat terkait menyiapkan Gedung Olahraga (GOR) Sidikalang sebagai lokasi penampungan sementara bagi warga pengungsi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga menurunkan ratusan kasur dan logistik dasar untuk kebutuhan sementara pengungsi. Relawan dan masyarakat setempat membuka dapur umum untuk menunjang kebutuhan sehari-hari pengungsi. 




    Pantauan POSMETRO.ID di lapangan memperlihatkan ketegangan yang masih tinggi. Warga pengungsi mengaku resah karena hingga kini belum ada kepastian penanganan dari aparat kepolisian. Beberapa pengungsi memperingatkan kemungkinan terjadinya bentrokan jika persoalan tidak segera ditangani secara tegas dan transparan.



     “Bila Polres Dairi tidak mampu berbuat, dengan berat hati kami akan membuat kelompok baru untuk melawan mereka… kami akan melawan dan pertumpahan darah akan terjadi,” ujar salah seorang pengungsi yang tidak ingin disebutkan namanya. 




    Latar belakang konflik ini berkaitan dengan penolakan masyarakat terhadap operasional PT GRUTI di wilayah konsesi Parbuluan VI. Sejak akhir Oktober lalu terko firmasi sudah terjadi aksi penggerudukan dan pembakaran alat berat serta perusakan fasilitas di lokasi konsesi—insiden yang memicu eskalasi dan ketidakamanan di desa tersebut. Para tokoh masyarakat meminta pemerintah daerah dan kepolisian mengambil langkah cepat agar situasi tidak melebar. 




    Warga menuntut penegakan hukum yang tegas, penanganan cepat dari Polres Dairi, serta perlindungan terhadap korban agar dapat kembali ke rumahnya dengan aman. Hingga penutupan berita ini, Kontributor POSMETRO terus mengupayakan konfirmasi resmi dari Kapolres Dairi dan pihak terkait lainnya.


    *M 03 LA

    Komentar

    Tampilkan

    Berita Utama