POSMETRO.ID | LUBUKLINGGAU – Penyaluran serta pengelolaan Dana Alokasi Umum (DAU) Tambahan yang diperuntukkan bagi pembangunan sarana prasarana dan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Lubuk Aman tengah menjadi sorotan publik.
Polemik mencuat setelah Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) pelaksana kegiatan, Feri Isrop, mengungkapkan pernyataan mengejutkan terkait mekanisme penunjukannya sebagai ketua Pokmas dan menyinggung soal alokasi dana yang lebih besar di instansi lain.
Dalam rekaman wawancara yang diterima redaksi, Feri mengaku ditunjuk langsung oleh pihak lurah tanpa melalui perantara.
“Saya ditunjuk langsung oleh pihak Lurah, dan semua itu tanpa ada perantara apa pun,” ungkap Feri.
Ia menjelaskan, setelah penunjukan tersebut, pihaknya langsung mengajukan rencana pembangunan yang akan dilaksanakan melalui Pokmas. Menurutnya, mekanisme itu telah sesuai dengan aturan yang berlaku.
Selain itu, Feri juga menegaskan soal larangan bagi Ketua Rukun Tetangga (RT) untuk memimpin Pokmas.
“Kalau mengenai RT, itu memang tidak boleh jadi ketua Pokmas,” ujarnya menambahkan.
Namun yang paling menarik perhatian adalah pernyataannya saat menanggapi pihak-pihak yang mempermasalahkan pengelolaan dana DAU di wilayahnya.
“Kenapa kalian mengganggu dana DAU yang kecil? Kan ada Dana KONI yang lebih besar,” kata Feri sembari berlalu.
Feri turut mengungkapkan bahwa kelompok masyarakat yang dipimpinnya bernama Pokmas Marga, serta menyebut Kelurahan Lubuk Aman sebelumnya tidak mengambil alokasi dana serupa pada tahun 2024.
“Perlu diketahui, kalau tahun 2024 lalu kelurahan ini tidak ngambil. Nah, di tahun 2025 ini ditunjukkan ke saya langsung,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Kelurahan Lubuk Aman belum memberikan tanggapan resmi atas pernyataan Feri Isrop maupun klarifikasi mengenai mekanisme penunjukan Ketua Pokmas dan pengelolaan DAU Tambahan Tahun Anggaran 2025.
*dang
