POSMETRO.ID — JAKARTA | Lembaga pemeringkat kekuatan militer dunia Global Firepower (GFP) kembali merilis daftar terbaru kekuatan militer global untuk tahun 2025. Dalam laporan itu, Amerika Serikat kokoh mempertahankan posisi pertama sebagai militer terkuat di dunia, sementara Indonesia mencatat peningkatan signifikan dengan bertengger di posisi ke-13, mengungguli Israel dan Jerman.
GFP menilai kekuatan militer 145 negara berdasarkan lebih dari 60 indikator, mulai dari personel, alutsista, logistik, anggaran, teknologi, hingga faktor geografis. Semakin rendah skor PowerIndex (PwrIndx), semakin tinggi posisi militer negara tersebut.
- Amerika Serikat – PwrIndx: 0,0744
- Rusia – PwrIndx: 0,0788
- China – PwrIndx: 0,0788
- India – PwrIndx: 0,1184
- Korea Selatan – PwrIndx: 0,1656
Amerika Serikat unggul berkat anggaran pertahanan raksasa, armada udara paling kuat di dunia, serta kemampuan logistik dan teknologi yang jauh melampaui negara lain. Sementara Rusia dan China tetap kuat dengan keunggulan personel, artileri, dan sumber daya militer besar.
Indonesia menempati peringkat 13 dengan skor PwrIndx 0,2557, naik dari posisi sebelumnya. Peringkat tersebut menempatkan Indonesia di atas negara-negara dengan kekuatan militer mapan seperti:
Peningkatan ini dipengaruhi oleh kapasitas personel aktif, kekuatan alutsista strategis, modernisasi armada TNI, serta ketahanan logistik dan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan besar.
20 Besar GFP 2025
- Inggris
- Prancis
- Jepang
- Turki
- Italia
- Brasil
- Pakistan
- Indonesia
- Jerman
- Israel
- Iran
- Spanyol
- Australia
- Mesir
- Ukraina
Metodologi GFP sering disebut paling komprehensif karena tidak hanya menilai jumlah senjata atau personel, tetapi juga:
- kemampuan industri pertahanan
- kekuatan anggaran
- stabilitas energi
- infrastruktur pertahanan
- kapasitas perang jangka panjang
Meski demikian, GFP juga memiliki keterbatasan karena tidak menilai kualitas pelatihan, moral pasukan, dan kemampuan intelijen.
Peringkat GFP 2025 menunjukkan dinamika militer global yang terus bergerak. Dominasi Amerika Serikat belum tergoyahkan, tetapi negara-negara Asia seperti China, India, dan Korea Selatan terus memperkuat posisinya. Sementara itu, kenaikan posisi Indonesia menjadi sinyal positif penguatan pertahanan nasional dan modernisasi TNI.
*red
