• Jelajahi

    Copyright © POSMETRO.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kriminal

    Dooorrr, Rampok di Cambai Tewas Terkapar

    19 Maret 2013, Maret 19, 2013 WIB Last Updated 2013-03-19T11:27:48Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    CAMBAI, PM - Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) kota Prabumulih kemarin (19/3) sekitar pukul 04.00 WIB berhasil menggagalkan aksi segerombolan perampok, saat sedang berusaha mencuri di sebuah warung manisan. Kawanan perampok yang berjumlah enam orang ini dipergoki anggota Satreskrim yang sedang berpatroli. Petugas sempat mendapat perlawanan dari mereka yang membawa senjata tajam (sajam) dan senjata api rakitan (senpira). Akibatnya, petugas harus menembak dua orang dari kawanan ini sehingga satu diantaranya tewas dan satunya lagi luka pada bagian kaki sebelah kiri.
     
     
    Informasi yang berhasil dihimpun portal ini, malam itu sekitar pukul 04.00 WIB, Agung (28), pemilik warung manisan yang berada di pinggir Jl Jend Sudirman Rt 01 Rw 03 Kecamatan Cambai hendak menutup warungnya. Tiba-tiba datang seorang pembeli yang belakangan diketahui bernama Juani (34), tersangka yang ditembak mati polisi, beralasan ingin membeli bensin. Namun, karena sudah tutup, Agung tidak mau melayaninya. Saat itu, tersangka langsung mendobrak paksa pintu warungnya hingga membuat daun pintu warungnya jebol. 
     
    Melihat gelagat yang kurang baik itu, Agung langsung menahan pintu yang hendak di dobrak dan terjadi dorong mendorong antara Juani dan Agung. Sambil menahan, Agung pun berteriak untuk minta tolong berharap ada seseorang yang mendengar teriakannya. Tetapi karena keadaan shock, Agung tidak mampu lagi untuk menahan pintu sehingga membuat dirinya terjepit pintu. Juani beserta tersangka lainnya pun langsung masuk ke warung dan sempat mengancam Agung beserta istrinya Eka dan dua orang anaknya untuk diam. 
     
    Karena takut, Agung beserta keluarganya pun diam melihat pelaku mengobrak-abrik warungnya. Tak lama berselang, Agung mendengar ada orang yang berteriak yang kemudian diketahuinya bahwa itu merupakan anggota polisi yang sedang berpatroli.
     
    “Aku diam bae pak kareno posisi aku masih di belakang pintu dijepit mereka. Dak lamo tuh kawan-kawan mereka rame nyuruh wong yang didalam keluar kareno banyak wong dateng. Nah, dak lamo mereka keluar tedenger bunyi tembakan. Aku langsung ngamanke anak bini aku dulu. Terus baru dateng rombongan pak polisi ke warung ngecek keadaan kami,” kata Agung saat memberi keterangan di Mapolres Prabumulih. 
     
     Setelah kejadian tersebut, polisi berhasil melumpuhkan dua orang tersangka, yaitu Juani (34) dan Aderi (37). Juani tewas dengan luka tembak di bagian perut sebelah kiri sementara Aderi mengalami luka tembak di bagian telapak kaki sebelah kiri. Penuturan tersangka Aderi, warga Sungai Medang Kecamatan Cambai Kota Prabumulih, ia bersama kelima rekannya yaitu Juani (34), BH (40), KT (20) keduanya warga dusun Kemang Kecamatan Lembak, AD (30) warga Sungai Medang, ED (40) warga Kelurahan Cambai Kecamatan Cambai Prabumulih berkumpul di tempat BH sekitar pukul 03.00 WIB untuk menjalankan aksinya. Ia mengaku baru pertama kalinya ikut beraksi atas ajakan ED.
    “Aku butuh duit pak, kareno ado hutang dengan kakak aku Rp 20 juta. Nah, ED nawari gawean katonyo lumayan besak hasilnyo. Makonyo aku melok bae,” ujar Aderi saat diinterogasi oleh anggota Polres Prabumulih.
     
    Namun, lantaran membutuhkan uang, ia akhirnya ikut beraksi dengan kawanan tersebut. Sasaran yang ditetapkan pun, menurut pengakuannya sudah diintai dua hari sebelumnya oleh ED. Ketika ditanya mengenai kepemilikan senpira, Aderi mengatakan kalau senpira tersebut dipegang oleh Jueni dan  BH. Sementara yang lainnya hanya bersenjatakan parang. Aderi yang kesehariannya sebagai petani ini bersama keempat orang lainnya mendapat tugas untuk menjaga di luar warung. Sementara Jueni bertugas sebagai eksekutor.
     
    “Kami tekejut kareno ado mobil polisi. Aku jugo langsung lari ke dalam kebun karet,” ujar bapak dua orang anak ini.
      Kapolres kota Prabumulih, AKBP Yerry Oskag S.Ik didampingi Kasat Reskrim, AKP Raphael Lingga ST SH membenarkan kejadian penangkapan tersebut. Ia menuturkan tersangka saat itu mengeluarkan senpira. Melihat itu, petugas langsung memberikan peringatan serta langsung menembak tersangka yang mengacungkannya kepada petugas. Sementara, tersangka lainnya dilumpuhkan saat hendak melarikan diri ke dalam kebun karet dan keempat lainnya masih dalam pengejaran.
    “Kami masih mengejar tersangka lainnya,” pungkasnya. SEX
    Komentar

    Tampilkan

    Berita Utama