masukkan script iklan disini
CAMBAI, PM - Jajaran
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) kota Prabumulih kemarin (19/3) sekitar
pukul 04.00 WIB berhasil menggagalkan aksi segerombolan perampok, saat sedang
berusaha mencuri di sebuah warung manisan. Kawanan perampok yang berjumlah enam
orang ini dipergoki anggota Satreskrim yang sedang berpatroli. Petugas sempat
mendapat perlawanan dari mereka yang membawa senjata tajam (sajam) dan senjata
api rakitan (senpira). Akibatnya, petugas harus menembak dua orang dari kawanan
ini sehingga satu diantaranya tewas dan satunya lagi luka pada bagian kaki
sebelah kiri.
Informasi yang berhasil dihimpun portal ini,
malam itu sekitar pukul 04.00 WIB, Agung (28), pemilik warung manisan yang
berada di pinggir Jl Jend Sudirman Rt 01 Rw 03 Kecamatan Cambai hendak menutup
warungnya. Tiba-tiba datang seorang pembeli yang belakangan diketahui bernama
Juani (34), tersangka yang ditembak mati polisi, beralasan ingin membeli
bensin. Namun, karena sudah tutup, Agung tidak mau melayaninya. Saat itu, tersangka
langsung mendobrak paksa pintu warungnya hingga membuat daun pintu warungnya
jebol.
Melihat gelagat yang kurang baik itu, Agung
langsung menahan pintu yang hendak di dobrak dan terjadi dorong mendorong
antara Juani dan Agung. Sambil menahan, Agung pun berteriak untuk minta tolong
berharap ada seseorang yang mendengar teriakannya. Tetapi karena keadaan shock,
Agung tidak mampu lagi untuk menahan pintu sehingga membuat dirinya terjepit
pintu. Juani beserta tersangka lainnya pun langsung masuk ke warung dan sempat
mengancam Agung beserta istrinya Eka dan dua orang anaknya untuk diam.
Karena takut, Agung beserta keluarganya pun diam
melihat pelaku mengobrak-abrik warungnya. Tak lama berselang, Agung mendengar
ada orang yang berteriak yang kemudian diketahuinya bahwa itu merupakan anggota
polisi yang sedang berpatroli.
“Aku diam bae pak kareno posisi aku masih di
belakang pintu dijepit mereka. Dak lamo tuh kawan-kawan mereka rame nyuruh wong
yang didalam keluar kareno banyak wong dateng. Nah, dak lamo mereka keluar
tedenger bunyi tembakan. Aku langsung ngamanke anak bini aku dulu. Terus baru
dateng rombongan pak polisi ke warung ngecek keadaan kami,” kata Agung saat
memberi keterangan di Mapolres Prabumulih.
Setelah
kejadian tersebut, polisi berhasil melumpuhkan dua orang tersangka, yaitu Juani
(34) dan Aderi (37). Juani tewas dengan luka tembak di bagian perut sebelah
kiri sementara Aderi mengalami luka tembak di bagian telapak kaki sebelah kiri.
Penuturan tersangka Aderi, warga Sungai Medang Kecamatan Cambai Kota Prabumulih,
ia bersama kelima rekannya yaitu Juani (34), BH (40), KT (20) keduanya warga
dusun Kemang Kecamatan Lembak, AD (30) warga Sungai Medang, ED (40) warga Kelurahan
Cambai Kecamatan Cambai Prabumulih berkumpul di tempat BH sekitar pukul 03.00
WIB untuk menjalankan aksinya. Ia mengaku baru pertama kalinya ikut beraksi
atas ajakan ED.
“Aku butuh duit pak, kareno ado hutang dengan
kakak aku Rp 20 juta. Nah, ED nawari gawean katonyo lumayan besak hasilnyo.
Makonyo aku melok bae,” ujar Aderi saat diinterogasi oleh anggota Polres
Prabumulih.
Namun, lantaran membutuhkan uang, ia akhirnya ikut
beraksi dengan kawanan tersebut. Sasaran yang ditetapkan pun, menurut
pengakuannya sudah diintai dua hari sebelumnya oleh ED. Ketika ditanya mengenai
kepemilikan senpira, Aderi mengatakan kalau senpira tersebut dipegang oleh
Jueni dan BH. Sementara yang lainnya
hanya bersenjatakan parang. Aderi yang kesehariannya sebagai petani ini bersama
keempat orang lainnya mendapat tugas untuk menjaga di luar warung. Sementara
Jueni bertugas sebagai eksekutor.
“Kami tekejut kareno ado mobil polisi. Aku jugo
langsung lari ke dalam kebun karet,” ujar bapak dua orang anak ini.
Kapolres kota Prabumulih, AKBP Yerry Oskag S.Ik didampingi Kasat Reskrim,
AKP Raphael Lingga ST SH membenarkan kejadian penangkapan tersebut. Ia menuturkan
tersangka saat itu mengeluarkan senpira. Melihat itu, petugas langsung
memberikan peringatan serta langsung menembak tersangka yang mengacungkannya
kepada petugas. Sementara, tersangka lainnya dilumpuhkan saat hendak melarikan
diri ke dalam kebun karet dan keempat lainnya masih dalam pengejaran.
“Kami masih
mengejar tersangka lainnya,” pungkasnya. SEX