masukkan script iklan disini
PRABUMULIH – Pemerintah kota (Pemkot) Prabumulih kembali akan merelokasi sebanyak 463 pedagang yang berjualan di Pasar Inpres, Jalan Jenderal Sudirman. Upaya itu menyusul dengan dilanjutkannya pembangunan gedung Pasar Tradisional Modern (PTM) tahap kedua, pada tahun depan.
Sosialisasi rencana pemindahan pedagang pasar inpres ini juga sudah dilakukan Pemkot di gedung Balai Karya, pada Senin (13/10). Selain dihadiri langsung Walikota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM, acara sosialisasi juga dihadiri pihak konsultan dan ratusan pedagang Pasar Inpres.
Dalam sambutannya, Ridho Yahya mengatakan, untuk pembangunan gedung PTM kedua tersebut pihaknya akan merelokasi sekitar 463 pedagang. “Kita mohon dukungannya untuk relokasi ini khususnya para pedagang. Pasalnya pembangunan pasar ini tak lain untuk kepentingan bersama dan kemajuan kota nanas ini,” jelas Ridho dihadapan ratusan pedagang yang hadir.
Ridho menuturkan, relokasi direncanakan akan dilakukan pada awal tahun depan. Namun untuk persiapan dan rencana teknis relokasi akan dilakukan pihaknya dalam waktu dekat. “Sebab pada Februari mendatang, pasar inpres mulai dipasangi seng. Untuk itu pada sosialisasi ini, kita harapkan dukungan pedagang dan kita siap menerima aspirasi pedagang yang akan direlokasi,” sebut adik kandung Bupati Ogan Ilir, Mawardi Yahya ini.
Lebih jauh Ridho mengatakan, dipembangunan gedung pasar kembar (PTM tahap II) akan disediakan sekitar 1.681 los pasar yang akan di tempati para pedagang yang direlokasi. “Soal biaya relokasi, kita sudah siapkan uang lelah (ongkos angkut, red) untuk biaya pemindahan dagangan dan peralatan dagang. Mudah-mudahan bisa direalisasikan,” katanya.
Terkait teknis pembagian los pasar tersebut, kembali dikatakan suami Hj Suryanti Ngesti Rahayu ini pihaknya menyerahkan ke petugas pasar inpres. Ridho Yahya juga berjanji, pihaknya akan menggratiskan biaya sewa los selama satu tahun pertama.”Yang jelas semua pedagang yang terdaftar, pasti dapat los. Kita juga akan menggratiskan sewa los selama setahun, dan selanjutnya baru akan dikenakan biaya,” janji Ridho.
Sementara itu salah satu pedagang mengungkapkan, kekhawatiran mereka terhadap keberadaan pedagang siluman yang bisa dengan mudah mendapatkan jatah los/lapak, di lokasi PTM kembar tersebut.
“Kami sangat mendukung dan setuju dengan pembangunan pasar ini, namun perlu diperhatikan jangan sampai pedagang yang terdaftar tidak mendapatkan los. Sementara pedagang siluman justru mendapatkan jatah los,” tandasnya, dengan nada khawatir.